PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menilai terjadinya inflasi di daerah bukan hanya karena mekanisme pasar, tetapi juga disebabkan oknum pedagang yang memainkan harga komoditi, terutama beras dan cabe.
“Dua komoditi ini seringkali langka di pasaran sehingga harga menjadi naik gila-gilaan, apalagi cabe. Padahal di daerah lain, harga cabe stabil, tetapi di Sumbar bisa melonjak drastis. Ada indikasi sejumlah pedagang memonopoli pasokan cabe dan menaikkan harga sesukanya di Sumbar,”
Menurutnya, pemerintah harus melakukan intervensi agar tidak ada monopoli komoditi tertentu oleh pedagang.
“Monopoli ini membuat harga pasar untuk komoditi cabe hanya ditentukan oleh beberapa orang. Kita harus intervensi agar mereka tidak bisa semaunya,” ujar Irwan.
Saat ini, lanjut Irwan, Pemprov Sumbar sedang menyiapkan mekanisme dengan mengikutsertakan Perusahaan Daerah (Perusda) Andalas Tuah Sakato (ATS) untuk membantu mengendalikan harga beras dan cabe.
“ATS akan didorong bersaing dengan pedagang untuk membeli komoditi beras dan cabe langsung dari petani di Sumbar. Komoditi yang terkumpul itu nanti akan dijual langsung kepada masyarakat dengan harga yang pantas,” tutupnya.
Sumber :
http://www.pkssumut.or.id/2015/03/ini-cara-sumbar-antisipasi-lonjakan.html