Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Periode 2015-2020. (rmol.co) |
Bali. Melalui proses pemilihan suara yang ketat, akhirnya Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2015-2020 dalam kongres keempat partai itu di Nusa Dua, Bali, Ahad (1/3) malam.
Zulkifli Hasan berhasil mengalahkan Hatta Rajasa di Kongres IV PAN, Bali. Perolehan suara kedua calon tersebut bersaing dengan sangat ketat.
Zulkifli memperoleh 292 suara sementara Hatta hanya mendapat 286 suara. Sebanyak 4 surat suara dinyatakan tidak sah.
Sempat terjadi protes dan hampir kisruh akibat adanya kesalahan dalam penghitungan yang dilakukan lewat komputer. Akhirnya setelah panitia meminta penghitungan dilakukan dengan manual saja, dan diyakinkan bahwa penghitungan tidak akan salah karena ada saksi kedua calon yang juga melakukan penghitungan, suasana kembali tenang. (ROL/sbb/dakwatuna)
Sumber:
=====================================================================
Prabowo Subianto dan ARB - Foto: Nara |
Tampil Santun dan Sederhana, Prabowo Curi Perhatian Kader Partai Lain
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto nampak menghadiri acara pembukaan Kongres PAN yang berlangsung sangat meriah di Hotel Westin, kawasan resor Nusa Dua, Bali, Sabtu, 28 Februari 2015.
Acara yang dihadiri seluruh Ketua Umum partai yang tergabung di KMP dan dihadiri pula oleh perwakilan Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Hebat ini sempat memanas ketika sesepuh Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais melalui pidatonya menyerang Hatta Rajasa.
Hal berbeda justru ditampilkan Prabowo Subianto, pasangan Hatta Rajasa dalam pemilihan Capres-Cawapres 2014 lalu.
Prabowo yang nampak sederhana dengan seragam khas nya serta udeng (ikat kepala khas Bali), berdiri dan memberi hormat dengan mengatupkan kedua tangannya ke hadapan ribuan kader dan simpatisan PAN yang menghadiri acara pembukaan tersebut.
Tak ada komentar sedikit pun yang keluar dari Ketua Partai Gerindra ini.
Seorang kader PAN yang hadir sempat berkomentar,"Pak Prabowo memang negarawan sejati. Dia paham betul kapan harus diam,kapan bicara, kapan bekerja", ujar Kader PAN dari Sumatera Utara ini.
Sementara seorang simpatisan PKS yang sengaja menghadiri Kongres PAN ini hanya untuk melihat Presiden PKS Anis Matta dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, "Seorang mantan calon Presiden sebesar Prabowo Subianto mau hadir tanpa berkeinginan untuk memberi sambutan pada Kongres ini, menunjukkan Prabowo tak suka mengintervensi urusan Partai lain, meski partai tersebut tergabung di KMP," ujar Kadek, simpatisan PKS asal Bali ini.
Seorang kader partai Demokrat yang menemani di area pembukaan Kongres juga berpendapat, Prabowo Subianto sama sekali bukan orang ambisius.
"Nampak, Pak Prabowo bukan orang ambisius, dia datang dan mendukung PAN, bayangkan.. sekelas Prabowo Subianto hanya datang dan duduk menyaksikan ini semua", ujarnya.
Hal ini nampak kontras dengan sesepuh PAN Amien Rais yang nampak bersemangat untuk menyerang Hatta Rajasa dan sangat ambisius mendukung besannya untuk duduk sebagai ketua umum PAN yang baru.
Ya, kenegarawanan seseorang memang tak bisa dipoles oleh apapun. (fs)