Anggota DPR RI Komisi XI Anis Byarwati sharing di hadapan peserta Bimtek Jatijaya. |
Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati membagikan pengalamannya dalam mengelola peluang untuk kesejahteraan rakyat kepada peserta Bimtek Jatijaya yang terdiri dari Anggota DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten se Jatijaya pada Selasa, (18/12/2024).
Anis yang berasal dari dapil Jakarta 1 yang meliputi Jakarta Timur saat ini bertugas di Komisi XI yang membidangi Ekonimi, Keuangan, dan Perbankan serta di Badan Anggaran.
Komisi XI, sebut Anis, cukup sulit menemukan advokasi yang tepat untuk masyarakat di dapilnya karena lebih berkutat pada ekonomi makro seperti kebijakan fiskal, moneter, pengawasan APBN, dan lain sebagainya.
Sampai akhirnya ia menemukan peluang pemberdayaan dapil yang sejalan dengan program salah satu mitra Komisi XI yaitu Bank Indonesia yang mempunyai program bantuan pemberian sarana dan prasarana kepada pelaku UMKM.
"Advokasi kepada masyarakat melalui pemberdayaan UMKM merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membantu UMKM dalam mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun regulasi," ujarnya.
Namun sayangnya program tersebut masih belum banyak diketahui, terlebih untuk pelaku usaha ultra mikro yang banyak Anis temui di dapilnya.
Pelaku usaha yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga yang berjualan untuk membantu perekonomian keluarga dan kesulitan mengakses ke perbankan. Belum lagi banyaknya persyaratan dan tahap yang harus dilalui.
"Kendalanya sangat banyak karena programnya sangat rigid dan administrasinya juga ternyata cukup complicated, tetapi untuk mendapatkan manfaat ini UMKM dan masyarakat Jakarta Timur itu harus mendapat pendampingan," ujar Anis.
Ia pun bersama tim membantu segala proses yang dilalui oleh pelaku UMKM, mulai dari sosialisasi, pembentukan kelompok, legalisasi kelompok, membantu dan melatih pembuatan proposal, pemberian rekomendasi, hingga sampai pendampingan dalam proses pengajuannya ke lembaga mitra. Dalam prosesnya, kolaborasi dengan pihak lain sangatlah dibutuhkan.
"Dan inilah pentingnya kita kerjasama dengan struktur, jadi DPRa-DPRa itu kita libatkan. Kita bekerjasama dengan BPKK, sampai juga yayasan kita libatkan untuk bersama-sama membentuk kelompok dalam rangka masyarakat bisa mengakses program ini," jelas Anis.
Terhitung sejak 2020, Anis dan tim telah mengadvokasi 2882 kelompok binaan untuk mengakses program mitra tersebut dan 907 di antaranya berhasil mendapatkan bantuan alat usaha yang bernilai 6 miliar rupiah.
Setelah bantuan mitra turun, Anis tidak berlepas tangan dan terus mendampingi kelompok usaha dengan menggabungkan mereka dalam AB Community yang berada di bawah naungan AB Center, lembaga yang baru saja dibuatnya.
Sumber :