Oleh : Imam Maulana
(Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada PKS Kota Serang)
Pemilihan Kepala Daerah Kota Serang baru saja usai. Pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 02 yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PSI (serta secara tidak resmi ikut diusung oleh PBB dan Masyumi) yakni H. Budi Rustandi, SE & Nur Agis Aulia, S.Sos unggul dengan 212.262 suara (60,25% dari suara sah).
Jika pada Pilkada sebelum-sebelumnya PKS Kota Serang ikut mengusung paslon saja, namun pada perhelatan Pilkada kali ini PKS menempatkan kader terbaiknya yaitu Kang Nur Agis Aulia menjadi calon wakil walikota dan alhamdulillah Allah berikan kemenangan. Tentu ini sejarah baru bagi keluarga besar PKS Kota Serang.
Sebuah perjalanan perjuangan yang tidak mudah hingga berada di titik ini, baik bagi PKS maupun Kang Agis secara pribadi yang telah memberanikan diri untuk maju dan mengorbankan banyak hal.
Keputusan pimpinan PKS Kota Serang (DPTD: Dewan Pimpinan Tingkat Daerah) mengusulkan Kang Agis ke tingkat DPW PKS Banten hingga DPP PKS bukanlah keputusan yang sederhana. Keputusan Kang Agis menerima amanah sebagai calon wakil walikota juga bukan keputusan yang main-main.
Bagaimana tidak, Kang Agis harus menanggalkan posisinya sebagai Anggota Dewan terpilih 2024-2029 untuk maju sebagai calon wakil walikota yang belum tentu menang. Disini kita belajar mentalitas pejuang dari kang Agis, dan belajar tentang kecermatan memutuskan keputusan dari para pimpinan kita.
Memasuki fase memimpin daerah, bagi PKS Kota Serang adalah sebuah episode baru. Oleh sebabnya, Bang Hasan Ketua DPD PKS Kota Serang sering menyampaikan bahwa posisi kita hari ini harus lebih banyak belajar bagaimana caranya memimpin mulai dari posisi sebagai wakil walikota yang tugasnya mendampingi dan membantu walikota dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Banyak belajar disini, penulis artikan sebagai tindakan tegak lurus dan tertib, serta memahami posisi sembari belajar cara memimpin daerah. Masih kata Bang Hasan, mengapa kita harus banyak belajar dan faham posisi, sebab kita ingin memimpin dalam jangka waktu yang lama.
Memang butuh kesabaran dalam proses belajar memimpin. Dan kepemimpinan ini bukan hanya tentang kekuasaan, melainkan sebagai amal solih untuk melipatgandakan kebaikan.
Dalam fase belajar memimpin daerah ini sangat mungkin kita akan menghadapi banyak dinamika yang kompleks. PKS sebagai partai dakwah akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit, tapi tetap harus dijalani sebagai sebuah ijtihad untuk kemaslahatan umat.
Bang Hasan dalam forum internal Rapat Evaluasi Tim Satgas Pemenangan PKS pada Ahad, 8 Desember 2024 mengutip apa yang disampaikan Sayidina Ali bin Abu Thalib bahwa “Keruhnya berjamaah masih lebih baik daripada kejernihan individu”.
Hal tersebut mengajarkan kita untuk bersabar dalam kebersamaan atas situasi yang mungkin tidak ideal dalam melakukan perbaikan di masyarakat. Dan itu jauh lebih baik daripada menjadi baik hanya untuk diri sendiri. Sebab kesalehan pribadi, kata Bang Hasan tidak akan sempurna kecuali kita juga melakukan perbaikan di masyarakat.
Menang Pilkada adalah babak baru perjuangan yang lebih berat. Perjuangan sesungguhnya baru akan dimulai. Kita jaga kemenangan ini dengan baik. Secara khusus, kata Bang Hasan, jangan tinggalkan Kang Agis sendirian. Kebaikan yang dilakukan oleh H. Budi dan Kang Agis dalam memimpin, akan menjadi amal jariah bagi kita yang berkontribusi pada kemenangan ini insya Allah.
Kang Hasan juga mengingatkan kepada kita bahwa ke depan ada tugas besar. Kita jaga partai ini. Kita bangun struktur yang solid, kader meningkat secara kualitatif dan kuantitatif.
Untuk Kota Serang di bawah kepemimpinan H. Budi dan Kang Agis, optimis akan jadi lebih baik, Insya Allah. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menjalankan amanah kemenangan ini dengan sebaik-baiknya.
Sumber :