Tampilkan postingan dengan label Puan Maharani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puan Maharani. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Juni 2023

Soal Silaturahmi Mas AHY dan Mbak Puan




Oleh: Aboe Bakar Al Habsyi

Silaturahmi tidak berarti keluar koalisi. Kita memandang pertemuan Mas AHY dan Mbak Puan sebagai silaturahmi yang lumrah. Kita menghargai langkah politik AHY yang menjalin pertemuan dengan Puan Maharani, silaturahmi antar anak bangsa juga dikembangkan di PKS, jadi gak ada masalah.

Sampai saat ini kita masih yakin dengan komitmen yang dibuat oleh Demokrat. Kita masih memegang semangat kebersamaan di koalisi perubahan untuk persatuan. Dan sampai saat ini komunikasi seluruh anggot koalisi berjalan dengan lancar.

Rabu, 29 Juli 2020

Dinasti Politik Buruk Untuk Demokrasi

Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera 
saat diskusi Forum Legislasi 
di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, 
Selasa (28/7/2020). Foto : Azka/Man


Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menilai dinasti politik sangat buruk bagi perkembangan demokrasi di sebuah negara. Karenanya ia pun menilai harus ada regulasi yang jelas guna mencegah terjadi dinasti politik dalam sebuah negara. 

Selain itu, ia juga berpandangan bahwa seorang pemimpin harus memiliki track record dalam memimpin publik, sehingga ada pembelajaran secara mental dan kemampuan dalam mengelola publik.

Senin, 20 Februari 2017

Efek Ahok, Banteng Kocar-kacir, Megawati Shock



Dakwah Media - Sejumlah pasangan calon (paslon) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kalah dalam Pilkada serentak yang digelar 15 Februari 2017. 
Dari 101 pilkada, kemungkinan 47 pasang calon sekaligus di 47 Pilkada, PDIP mengalami kekalahan. 
Rontoknya suara PDIP ini dinilai tidak terlepas dari efek negatif Ahok yang menjadi terdakwa penista agama.
Selain itu berbagai kebijakan Ahok semasa menjabat Gubernur DKI yang tidak pro rakyat (penggusuran, skandal off budget, sengkarut reklamasi dan perilaku sombong) menjadi pusat perhatian rakyat.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Pemprov Jawa Barat Raih Karya Iptek dan Inovasi 2016


Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih peringkat pertama Anugerah Karya Iptek dan Inovasi untuk kategori Budhipura tahun 2016, yaitu bentuk penghargaan kepada Pemerintah Provinsi dalam penguatan sistem inovasi kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayahnya.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mochammad Nasir kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pada puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-21 di Kota Surakarta, Rabu (10/08/16), yang juga disaksikan langsung oleh Presiden RI Ke-3 B.J. Habibie, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dan Menteri Kesehatan Nila A. Moeloek.

Minggu, 26 Oktober 2014

[Kabinet Kerja] Inilah 14 Nama Menteri Dari Partai Politik


Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla telah mengumumkan nama-nama menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja, di Istana Negara, Minggu, 26 Oktober 2014 pukul 17.17 WIB.
Sebanyak 14 menteri berasal dari partai politik sementara 20 orang lainnya datang dari kalangan profesional.
Pukul 17.30 WIB, Jokowi memanggil 34 menteri satu per satu.
Berdasarkan latar belakangnya, sebanyak 14 menteri berasal dari partai politik. Ada 4 menteri dari PDI P, 4 menteri dari PKB, 3 orang dari NasDem, 2 menteri Hanura, dan 1 orang dari PPP.

Berikut adalah nama-nama menteri yang berasal dari parpol :

Inilah Susunan Lengkap 'Kabinet Kerja' Jokowi-JK 2014-2019


JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan susunan kabinetnya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/14) pukul 17.30 WIB. Kabinet ini diberi nama Kabinet Kerja. Pengumuman ini dilakukan pada hari keenam setelah Jokowi-JK dilantik.

Dalam mengumumkan kabinet, Jokowi didampingi Wapres JK, Ibu Negara Iriana dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Jokowi juga memanggil dan memperkenalkan 34 menterinya satu per satu.
Berikut susunan kabinet selengkapnya:

Selasa, 23 September 2014

Ketua Umum PDIP Harus Berdarah Soekarno, Jokowi: yang Penting Ideologinya


Jakarta. Presiden terpilih Joko Widodo tak sependapat dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani ihwal kandidat Ketua Umum partai moncong putih yang cocok menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Puan menyatakan Ketua Umum PDI Perjuangan harus berdarah Soekarno. Menurut saya (yang penting) ideologinya,” tegas dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Namun, Jokowi tak secara rinci menyebutkan siapa saja yang mempunyai ideologi Soekarno. Jokowi justru menyebut nama cucu-cucu Soekarno serta menyebut nama Megawati.

Rabu, 02 Juli 2014

Isu Puan Merapat Ke Prabowo Bakal Jadi Tragedi Politik Bagi PDIP


Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bersama kelompok pendukungnya diisukan setengah hati mendukung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Bahkan, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dikabarkan tengah didekati Prabowo Subianto untuk dipinang masuk ke kabinet.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan, bila isu itu benar maka akan menjadi tragedi politik di tubuh PDIP. Boleh jadi, kebesaran partai banteng bakal terpengaruh.
"Jika memang isu ini terkonfirmasi, saya kira ini bakal menjadi tragedi politik di tubuh PDIP," 
katanya melalui keterangan kepada redaksi, Selasa malam (1/7).

Selasa, 17 Juni 2014

Tugas Samad, Selamatkan Jokowi Dari Skandal Korupsi



Kedekatan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Abraham Samad dengan partai banteng moncong putih itu disebut-sebut yang membuat kinerja KPK tak lagi ampuh pada sejumlah kasus skandal korupsi yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Joko Widodo (Jokowi).