Tampilkan postingan dengan label PKS Dau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PKS Dau. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Desember 2014

Nurmahmudi pejabat negara yang menjadi relawan korban logsor


Bencana tanah longsor di Banjarnegara tempo hari telah menyisakan berbagai cerita. Hingga saat ini sebanyak lebih dari 80 orang telah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun tanah yang runtuh pada bencana tersebut. 
Proses pencarian pun masih dilakukan selama masa tanggap darurat ini. Sementara itu ratusan warga lainnya yang selamat dari Desa Jemblung Banjarnegara tempat peristiwa bencana ini terjadi kini masih mengungsi di tempat pengungsian.

Bencana ini telah mengundang jutaan simpati dari seluruh masyarakat Indonesia. Dari mulai rakyat jelata hingga Presiden menaruh simpati atas bencana yang terjadi. 

Jumat, 13 Juni 2014

Nasehat Untuk Umat Islam Pendukung Jokowi


Pernyataan mengejutkan anti islam banyak berdatangan dari pasangan calon Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. Sebelumnya, ketua tim hukum pemenangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan, mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi-JK tidak akan mengijinkan adanya perda syariat yang baru. 
Pernyataan anti islam lainnya juga keluar dari Jusuf Kalla sendiri. Jusuf Kalla menyatakan bahwa perda syariat hanya akan merendahkan ummat islam. Selain itu ketika di Padang, Sumatera Barat dalam sesi dialog bersama masyarakat dan mendapatkan pertanyaan yang sama, Jusuf Kalla menjawab bahwa dengan perda syariat tidak akan ada bedanya antara Bupati dan Tuhan.

Selasa, 03 Juni 2014

Instruksikan "Memata-matai" Khutbah Jum'at, Pro Jokowi Dikecam


Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Jakarta Timur, William Yani menginstruksikan kader dan pendukung Jokowi untuk memantau atau memata-matai khutbah Jum'at.
Lewat akun berita PDIP di twitter @news_pdip, pada Kamis, (29/5/2014), William Yani yang juga anggota DPRD DKI Jakarta ini menginstruksikan kepada kader dan pendukung Jokowi pada saat Sholat Jum'at untuk memantau penceramah.

Kamis, 01 Mei 2014

Anggota DPR Sederhana yang Biasa Naik Angkot dan KRL ini Kembali Terpilih


Sosok bersahaja dan bergaya hidup sederhana ini kembali dipilih masyarakat Jawa Barat mewakilinya di Gedung DPR Senayan Jakarta. Beliau adalah Soenmandjaja merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 yang kembali terpilih pada pemilu legislatif 9 April 2014 mewakili daerah pemilihan Jawa Barat 5.Berikut kisah kesederhanaan seorang Soenmandjaja yang sempat sebagai bahan pembicaraan dikarenakan lebih memilih menggunakan moda transportasi umum.

Minggu, 19 Januari 2014

Kenapa PKS Dan Lainnya Harus Memakai Atribut Relawan & Bantuan


1. Masalah bencana, orang pasti bertanya... "Mana PKS ? Katanya Peduli..."
2. Saat PKS datang, mereka berkata ... "Dasar PKS!!! Membantu warga bencana pake bendera partai, tidak ikhlas, cuma sekedar pencitraan."

Dilema PKS, di antara dua sisi orang yang hanya melihat apa yang bisa DIBENCI dari PKS. Bagi TNI dan beberapa petugas SAR yang sering berada di lokasi bencana, dan bagi orang-orang yang sering berada di lingkup penanggulangan korban bencana. Pasti mengenal PKS dan tim Kepanduan PKS, saya yakin. 

Sabtu, 14 Desember 2013

Tirani Kekuasaan dari Zaman ke Zaman


“Renungan kecil ditengah riuh tawa dan tepuk tangan vestifalisasi KPK di hari anti korupsi sedunia”. 

Tirani setiap zaman  memiliki cara yang berbeda untuk mencekal perubahan. Ada yang menindas, merampas kedaulatan rakyat, mencekal setiap gagasan revolusi dengan tangan besi atau militer.
Seperti halnya syekh Sayid Qutub, tokoh penting Ikhwanul Muslimin (IM) yang dipancung oleh tirani rezim yang berkuasa di mesir saat itu karena gagasan “Syari’ah wa ad-Daulah” yang dianggap mengancam kekuasaan sekulernya.
Tirani setiap zaman memiliki cara yang berbeda untuk menindas merobohkan kembali keberanjakan para pemikir islam yang hendak mengembalikan pradaban Islam. Ada yang menggunakan otoritas kekuasaan secara politis, penuh dengan tipu daya, menunggangi prangkat struktural pemerintahan, membius seluruh masyarakat dengan opini dusta hingga menjadi “latah” dan “uring-uringan”.

Jumat, 29 November 2013

Nol Rupiah Kerugian Negara, 18 tahun Tuntutan Penjara untuk LHI !


Kasus LHI - tidak ada kerugian Negara. 
Setelah ditunggu tunggu hampir 11 bulan, akhirnya tuntutan terhadap LHI dengan hukuman 18 tahun menyuara di pengadilan setelah tuntutan yang sama di terima oleh AF yaitu 14 tahun. 
Terlepas dari fakta persidangan dan permainan yang menyertai kasus ini, KPK dan Pengadilan hanya focus pada 2 orang ini yaitu LHI dan AF, sementara aktor utama dan pihak pihak yang terlibat dalam kasus ini sebagai saksi kunci sengaja ditenggelamkan oleh KPK seperti Sengmen, Bunda Putri, Hatta Rajasa, Dipo Alam, Sudi Silalahi, Yudi Setiawan dan seterusnya. Padahal mereka memiliki keterlibatan dalam kasus ini, yang seharusnya juga mendapatkan perlakuan yang sama.

Selasa, 13 Agustus 2013

Jelang Pemilu Partai Sekuler Rame-rame Jualan Agama, Kenapa Partai Islam yang Disudutkan ?

Politik memang identik menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, tipu sana sini, sikut kanan kiri, menggunting dalam lipatan, mengkhianati kawan seperjuangan, memenjarakan besan bahkan mengorbankan keluarga atau anak sendiri, semua ‘halal’ dalam politik.
Maka tak heran, agama yang seharusnya merupakan hal yang sakral bagi umat manusia juga di jadikan bahan guyonan dan bualan politik, oleh segelintir orang.