Jumat, 19 April 2024

Rapat bersama PLN bahas Evaluasi 2023, Nevi Zuairina Minta ada Peningkatan Kinerja 2024


Jakarta (19/04) — Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina, memberi beberapa catatan terkait evaluasi kinerja PT PLN (Persero) sepanjang tahun 2023 serta proyeksi dan strategi peningkatan kinerja untuk tahun 2024 pada Rapat Dengar Pendapat yang diadakan di Gedung DPR RI.

Nevi menyampaikan, Sepanjang tahun 2023, PLN mencatatkan peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya. Total aset mencapai Rp1.442,9 triliun, meningkat 10,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini didorong oleh peningkatan aset tetap dan aset tak berwujud, serta aset lancar yang meningkat secara signifikan. Peningkatan ini merupakan hasil dari efisiensi operasional dan pengelolaan aset yang optimal.

“Saya berharap, kinerja PLN tahun 2023 yang sudah bagus dapat ditingkatkan lagi pada tahun 2024,” tegas Politisi PKS ini.

Legislator asal Sumatera Barat II ini memberi apresiasi kinerja PLN yang telah mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10,5%, dengan total pendapatan tahun 2023 mencapai Rp783,5 triliun.

“Laba bersih yang spektakuler naik 123,9% menjadi Rp140,9 triliun, yang menunjukkan peningkatan efisiensi dan keuntungan kurs yang signifikan,” pungkasnya.

Menyikapi peningkatan efisiensi operasional, Nevi Zuairina menegaskan dengan efisiensi yang terus menerus dan pengelolaan biaya yang baik, PLN mesti terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas tarif listrik untuk beberapa tahun ke depan, sehingga tidak membebani masyarakat.

Anggota Badan Anggaran ini juga menyampaikan terkait penjualan tenaga listrik, yang diharapkan terjadi peningkatan seiring dengan bertambahnya elektrifikasi.

“Saya beraharap, ketika PLN memproyeksikan kenaikan penjualan tenaga listrik pada tahun 2024, yang akan berkolaborasi dengan peningkatan rasio elektrifikasi, mendekati target 100%, semakin memeberi pelayanan terbaik kepada konsumen. Terutama masyarakat menengah kebawah sekaligus pelaku UMKM mesti menjadi perhatian besar,” urai Nevi.

Nevi menguraikan bahwa Pada tahun 2023, rasio elektrifikasi telah meningkat menjadi 99,78% dan rasio desa berlistrik mencapai 99,83%.

“Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh Indonesia telah menikmati aliran listrik, dan PLN menargetkan mencapai 100% pada tahun 2024,” tegasnya.

Mengenai selisih rasio elektrifikasi, Nevi menjelaskan, selisih tersebut mencerminkan area kota yang belum sepenuhnya teraliri listrik.

“PLN mesti terus bekerja keras untuk mengidentifikasi dan mengatasi area tersebut.”

Anggota FPKS ini menyampaikan, Terkait bauran energi, peningkatan rasio elektrifikasi dua tahun terakhir ini telah diikuti dengan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan. Ini sesuai dengan target nasional dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Nevi mempertanyakan tentang byar-pett dan defisit daya di beberapa desa.

“Bagaimana PLN telah menetapkan strategi untuk meningkatkan kehandalan jaringan dengan memperkuat infrastruktur dan memperbaiki manajemen distribusi di daerah rawan pemadaman?” tanya Nevi.

Mengenai target elektrifikasi 100% dan daerah terpencil, Hj. Nevi menegaskan bahwa PLN telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk memastikan keamanan pemasangan infrastruktur. PLN juga sedang mempelajari biaya dan proyeksi penjualan di daerah dengan kondisi geografis yang menantang ini.

“PLN bertekad kuat untuk terus meningkatkan layanan kepada mayarakat secara merata dan terus menerus,” tutup Nevi Zuairina.

Sumber :