Rabu, 20 Maret 2019

Habib Salim dan Tangis Kyai NU Saat Qunut Subuh


Cerita dikit ah.

Beberapa waktu lalu pimpinan tertinggi PKS, Habib Salim Segaf Al Jufri melakukan safari dakwah secara khusus keliling Jawa Timur (juga Madura).

Mengunjungi tokoh-tokoh besar dan yang dituakan, termasuk ke para ulama NU. Tidak semua, tapi yang memang ada harapan dan perlu untuk dikunjungi.

Ada cukup banyak lembaga dan pesantren yang beliau kunjungi.
Jawa Timur memang punya citarasa tersendiri, sampai Habib Salim mengagendakan secara khusus. Beliau tidak melakukan kunjungan se-spesial ini di provinsi lain. Qadarullah, keluarga kami (saya, abah, kakak, dan adik) kebagian jadi salah satu khadim ketika beliau berkunjung ke Magetan dan Ponorogo.

Beliau (Habib Salim) berkeliling itu tujuan utamanya mengajak para tokoh untuk memenangkan PKS dan memilih 02.

Di mana-mana beliau katakan PKS ini milik umat. "Satu-satunya partai Islam yang ada di koalisi 02 dan satu-satunya partai Islam (di Indonesia) yang masih konsisten memperjuangkan banyak prinsip-prinsip keumatan secara konstitusi." begitu kata beliau.

Ada hal yang unik, meski tujuan beliau silaturahim adalah untuk mengajak memilih PKS dan 02, beliau selalu ditanya oleh para tokoh dalam setiap kunjungannya. "Ada isu-isu yang mengatakan PKS itu wahabi, bagaimana tanggapan panjenengan Bib?"

Tentu para tokoh itu bertanya demikian sambil disertai rasa kaget. Kaget bahwa ternyata pimpinan tertinggi PKS adalah seorang Habib. Selama ini mereka tidak tahu, ya baru tahu dalam proses silaturahim itu.

Habib menjawab, "Secara thariqoh (jalan hidup), semua kader PKS itu diwajibkan wirid setiap hari, ada tirakat di waktu-waktu tertentu, ada ibadah personal, dan ada ibadah jama'i. Jadi kami ini ya ahli tashawwuf." terang beliau sambil senyum. 
"Tapi secara tanzhim (pergerakan), kami menerima semua pihak. Jangankan yang ngga tahlilan, yang ngga menyembah Allah saja kita terima." lanjut beliau sambil tertawa.
Penjelasan sesederhana ini sudah sangat cukup dan sangat bisa diterima oleh orang-orang yang berilmu dan mukhlis. Habib menutup penjelasannya dengan kalimat, "80 persen kader PKS itu warga Nahdliyin."

Pada saat kunjungan ke Magetan, Habib Salim menginap di pesantren Al-Fatah Temboro, salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur, jumlah santrinya ada 18 ribu. Ketika sholat subuh, KH Ubaidillah Ahror (pimpinan pondok) menjadi imam, dan Habib Salim berada tepat di belakang imam.

Saat qunut subuh, KH Ubaidillah menangis.

Beberapa jam setelahnya, salah satu orang dekat KH Ubaidillah bilang ke kita, "Bertahun-tahun saya ikut beliau (pak Kyai), saya belum pernah lihat beliau nangis saat qunut subuh, ya baru ini."

Apa hal yang membuat beliau menangis hanya beliau dan Allah yang tahu. Pada akhirnya, safari dakwah itu telah usai, dan alhamdulillah tidak berakhir dengan tangan hampa.Bukan berarti semua tokoh dan ulama yang beliau kunjungi itu berpindah pilihan, tapi ada saja, dan jumlahnya yang pindah pilihan itu tidak sedikit.

Beliau-beliau yang memutuskan pindah pilihan itu mengaku selama ini hanya menerima informasi satu sisi saja. Dan baru tahu ada info-info yang rajih dari sumber lainnya. Termasuk kamu para pembaca, mungkin ada aja satu-dua hal yang baru kamu tahu melalui status saya kali ini.

Penasaran siapa aja tokoh yang berganti dukung 02? Ngga usah dijawab, biar pada penasaran, hehe.
Sekian cerita dikitnya.

Sumber :