Sabtu, 02 Maret 2019

Hidayat : Masyarakat Tidak Boleh Bosan Mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR


Wakil Ketua MPR RI DR. H.M Hidayat Nur Wahid MA, Mengajak masyarakat pada umumnya dan umat Islam pada khususnya tak bosan-bosan mengikuti sosialisasi Empat Pilar MPR. 

Karena sesungguhnya, sebagian materi sosialisasi, itu berisi sejarah perjuangan bangsa, khususnya pengorbanan umat Islam dalam merebut dan mempertahankan NKRI.

Dengan mengikuti kegiatan sosialisasi, kata Hidayat berarti mengenang dan mengingat kembali jasa umat Islan, dan para ulama yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Kita perlu melakukan penyegaran kembali ingatan tentang perjuangan para pahlawan, agar kita memiliki semangat yang besar untuk mempertahankan NKRI, dan mewariskannya kepada anak cucu kita", kata Hidayat menambahkan.
Para ulama dan tokoh-tokoh Umat Islam, seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Agus Salim, hingga Mohammad Natsir, menurut Hidayat merupakan representasi Umat Islam Indonesia. Mereka itu ikut berjuang, demi tetap tegaknya NKRI. Karena itu, jasa dan perjuangannya harus senantiasa diingat oleh seluruh bangsa Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar, dikalangan masyarakat Pasar Minggu dan Sekitarnya. Acara tersebut berlangsung di aula Masjid Nurul Badar, jl. Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Jumat (1/3). 

Sosialisasi Empat Pilar MPR, tersebut terlaksana berkat kerjasama MPR dengan Yayasan Ibnu Hisyam, Jakarta. Turut hadir pada acara tersebut pengurus yayasan Ibnu Hisyam Ahmad Rachmawan.

Pada kesempatan itu, Hidayat mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam Pemilu 17 April. Terutama ikut mengawasi kemungkinan adanya orang-orang yang tidak berhak ikut memilih. Ini penting agar pemilu nanti berjalan dengan jujur dan adil. Apalagi, saat ini tengah ramai, adanya warga asing yang juga memiliki e KTP.
"Kalau ada orang punya e KTP, tetapi tidak bisa ngomong bahasa daerah dan bahasa Indonesia, sebaiknya laporkan kepada petugas. Jangan sampai mereka yang tidak berhak memilih, malah memberikan suaranya di TPS", kata Hidayat menambahkan.
Sumber :