Jumat, 26 September 2025

Hilirisasi Pertanian: Kunci Kesejahteraan Petani

Ketua DPP PKS Bidang Petani, Peternak,
dan Nelayan, Riyono


Oleh Riyono Caping
Ketua DPP PKS bidang Petani Peternak Nelayan
Anggota Komisi IV DPR RI

Pembangunan pertanian yang berhasil adalah menjadikan petani sebagai Ruh Utama Kedaulatan Pangan Nasional kita. Kata kuncinya kesejahteraan. Petani sejahtera gimana caranya? Hasil panen harus lebih banyak dari biaya produksi.

1 Ha sawah tanam padi saat ini hasilnya 6 ton GKP dengan harga 6500 x 6000 ‎ = 39.000.000dengan biaya produksi kisaran 16 - 19 juta, artinya petani untung 20 juta dalam satu musim tanam atau 3 bulan. Ini namanya petani sejahtera.

Tapi prakteknya gak mudah, hasil di atas didapat jika loss panen di bawah 5%, caranya? Pakai mesin pemanen bukan pakai orang. Artinya mesin dan alsintan menjadi kunci akhir di sawah untuk menjaga keberhasilan panen semua.

Negara maju semua pakai modernisasi alsintan, gak ada negara maju tanpa mekanisasi pertanian. Cina bahkan sudah pada level Revolusi Industri pertanian saat ini, skala petani dan perusahaan sudah menjadikan mesin untuk mendorong kesejahteraan petani.

Pertanian di Prancis, lahan 50 Ha hanya di kelola oleh 50 orang dengan bantuan alsintan. Penulis mengunjungi dan menyaksikan sendiri, seorang pemuda tani menjadi petani hampir semua jenis tanaman. 

Hasilnya bahkan di buka pasar tani di sawahnya, orang datang beli langsung dengan petik sendiri atau beli di pasar tani di kawasan yang sama. Kuncinya? Mereka memakai alat mesin pertanian yang memadai.

Jepang menghargai petani mereka dengan utuh, mulai subsidi produksi sampai gagal panenpun dilindungi agar petani tetap sejahtera. Amerika menjadikan petani penerima subsidi besar dari APBN, akibat perang dagang Cina - Amerika Trump memberikan subsidi hulu - hilir sampai 216 Trilyun. 

Petani adalah basis pendukung Trump di AS. sehingga harga terjaga dan bisa terus meningkatkan ekspor mereka.

Cina juga mendeklarasikan bahwa pertanian adalah pondasi dasar ekonomi mereka, melindungi pertanian sama dengan melindungi negara mereka sendiri dan petani dari ancaman kemiskinan serta menjanjikan masa depan yang lebih baik. 

Artinya kesejahteraan petani menjadi kunci bagi Cina untuk pondasi pangan mereka tidak goyah. Cina merupakan salah satu pemain kunci pertanian global.

Jepang, Cina, Amerika sudah jauh melangkah dalam Hilirisasi pertanian mereka, makanya petani mereka sejahtera. Anggaran besar untuk menjaga dari hulu sampai hilir produk pertanian mereka tetap bagus dan berkualitas ekspor.


Apa Langkah Kita?

Anggaran pertanian saat ini 164 T, masih fokus kepada hulu dengan anggaran besar cetak sawah dan menggenjot produksi pada level swasembada. Mudah sebenarnya menaikan produksi, gimana? 63% tergantung pupuk dan saat ini sudah 90% teratasi.

6 -7 % faktor alsintan, 12% faktor ketersediaan air dan jaringan irigasi, 10% faktor manusianya, 3% faktor alam dan eksternal. Lahan Indonesia 6.2 juta Ha lahan pertanian dengan potensi lahan panen 3.2 juta Ha. Saat ini data BPS menghasilkan panen 52 juta ton GKP setara 32 juta Ton beras.

Soal produksi gak susah, setelah swasembada kita mau apa? Tentu petani sejahtera. Ukurannya? NTP atau Nilai tukar petani bisa tembus 120 point, artinya produksi menguntungkan dan bisa menabung. Inilah yang kita harapkan, petani sejahtera.

Hilirisasi adalah proses pengolahan atau pemanfaatan produk atau sumber daya alam menjadi produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Istilah ini sering digunakan dalam konteks industri dan ekonomi, terutama dalam pengembangan industri berbasis sumber daya alam.

Tujuan utama hilirisai? Meningkatkan Nilai Tambah Dengan mengolah produk mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi, nilai tambah produk tersebut meningkat.

Hilirisasi dapat meningkatkan pendapatan negara atau perusahaan melalui ekspor produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Sisi lain hilirisasi dapat Meningkatkan Kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Kapan Indonesia mampu hadirkan Revolusi Industri Pertanian? Saat ini sudah lebih baik dibandingkan 10 tahun lalu, maraknya pengembangan alsin berbasis otomatisasi, robotik dan interner of things (IoT) dan drone sudah mulai digunakan oleh kalangan petani maju. 

Ujung akhir hilirsasi adalah efisiensi dan peningkatan produksi, dua hal itu bisa dilakukan dengan pengembangan teknologi pertanian.

Keberpihakan politik kebijakan sudah dinyatakan, kedaulatan pangan. Politik anggaran semakin bertambah, 10 tahun terakhir anggaran pertanian hanya 1%, saat ini sudah naik 5%. Produksi khususnya beras tercapai, walau bahan pokok lain nasih berat. 

Waktunya fokus ke riset untuk hasilkan berbagai temuan baru dan implementasi dalam dunia pertanian. Pemuda pasti akan tertarik jika bertani bisa dilaksanakan dari rumah dengan HP seperti main game dengan temannya.

Sumber :