Senin, 05 Mei 2014


Ambon - Sejumlah parpol mengalami kenaikan dan juga penurunan perolehan kursi DPRD Maluku pasca Pileg 2014. 
Namun PKS justru berhasil mempertahankan perolehan enam kursi.
Memang ada target PKS untuk menam­bah satu kursi menjadi tujuh kursi namun daya dukung masyarakat belum ada sehi­ngga tetap mempertahakan enam kursi yang ada.
Hal ini diungkapkan oleh Sekertaris DPW PKS Maluku, Suhfi Madjid kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Jumat (2/5). 

Suhfi menjelaskan, pada Pileg 2009 lalu PKS berhasil menempatkan salah satu ka­der­nya men­jadi Wakil Ketua DPRD Maluku sehingga dan di tahun 2014 ini PKS optimis dengan perolehan enam kursi maka dipas­tikan akan tetap Wakil Ketua DPRD Maluku.
“Kita optimis dengan perolehan kursi saat ini maka kader PKS akan menjadi Wakil Ketua DPRD,” jelasnya. Dikatakan, jumlah kursi yang diperoleh PKS tahun 2014 ini sama dengan jumlah kursi yang diperoleh pada Pileg tahun 2009 lalu.
“Memang ada beberapa partai besar yang mengalami penurunan per­olehan kursi, namun PKS ber­syukur enam kursi yang diperoleh sebe­lumnya bisa terjaga diantara persaingan parpol yang sangat ketat. Jumlah kursi memang saja, tetapi perolehan suara meningkat dibandingkan Pileg  sebelumnya,” katanya.
Suhfi menjelaskan, enam kursi diperoleh PKS dari dapil Maluku-1 (Kota Ambon), dapil Maluku-2 (Kabupaten Buru & Bursel), dapil Maluku-3 (Kabupaten Malteng), dapil Maluku-4 (Kabupaten SBT), dapil Maluku-5 (Kabupaten SBB) dan dapil Maluku-6 (Kabupaten Malra, Aru & Kota Tual).
“Enam kursi tersebut akan ditempati Syaid Mudzakir Assagaff (dapil Maluku-1), Sudarmo (dapil Maluku-2), Saadiah Uluputty (dapil Maluku-3), Fachri Husni Alkatiri (dapil Maluku-4) dan Suhfi Madjid (dapil Maluku-5). Sementara dari dapil Maluku-6 yang sementara diplenokan di KPU Maluku, ada kemungkinan antara Amir Rumra atau caleg incumbet PKS Sabtu Ohoirat,” jelasnya.
Menurutnya, PKS memang me­nargetkan ada tambahan satu kursi di dapil Maluku-7 (Kabupaten MTB & MBD), sehingga dari enam kursi di tahun 2009 lalu bisa men­capai tujuh kursi, tetapi daya dukung PKS di kedua kabupaten tersbeut belum signifikan.
“Walau begitu, PKS d itahun 2014 ada mengalami peningkatan per­olehan suara. Peningkatan suara ini di­ukur dengan perolehan suara pada tahun 2009 lalu misalnya di Kabupaten SBB, PKS hanya men­dapatkan total akulasinya 8.970 suara tetapi pada tahun 2014 ini PKS mendapatkan 15.192 suara. 
Pening­katannya hampir enam persen. Bukan saja itu di beberapa daerah seperti Malteng mendapatkan suara yang sama termasuk juga di Kabupaten Buru dan Kabupaten SBT,” ungkapny.
Fakta ini, jelas Suhfi, sangat menarik diantara persaingan parpol yang sangat ketat namun PKS masih menunjukkan eksistensinya untuk tetap berkiprah dan menampilkan performa politik yang bisa diterima oleh publik.*
Sumber :