Minggu, 21 November 2021

Gelar Sekolah Cinta Indonesia, Bukti PKS Wujudkan Kecintaan Pada Nusa dan Bangsa


Jakarta – Rasa cinta dan bangga kepada tanah air merupakan modal utama perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu para penjajah. 

Semangat kepahlawanan ini lah yang kemudian diangkat oleh DPW (Dewan Pengurus Wilayah) PKS DKI Jakarta melalui kegiatan Sekolah Cinta Tanah Air ‘Semangat Pahlawan, Semangat Melayani Sepenuh Khidmat’ yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Ahad (14/11/2021), guna mengobarkan kembali semangat perjuangan para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Salah satu bukti kesungguhan PKS dalam mewujudkan kecintaannya terhadap nusa dan bangsa adalah melalui upaya memberikan respon yang positif dalam mendengar dan mewujudkan aspirasi masyarakat,” ujar Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz.

“Kami menyadari bahwa pembangunan bangsa tidak akan dapat terwujud bila PKS berjuang sendirian,” ujar politikus PKS tersebut.

“Kami ingin melibatkan semua pihak untuk memajukan bangsa ini,” terangnya lagi.

Di hadapan para undangan yang terdiri dari berbagai kalangan seperti dosen, anggota MUI, dan Ketua RT, RW, tokoh agama dan masyarakat dari seluruh Wilayah DKI Jakarta Abdul Aziz yang juga menjabat sebagai anggota legislatif DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS menjabarkan betapa pentingnya masukan bernas dari seluruh lapisan masyarakat, dan berharap PKS dapat menjadi rumah bersama dalam menyatukan langkah demi kemajuan bangsa.

Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00 – 11.30 WIB tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat ibu kota dengan menghadirkan narasumber MUI Pusat KH. Abdul Hayyie Al Kattani tentang keagamaan, Analis Intelejen Polda Metro Jaya AKBP Danu Wiyata tentang kebangsaan, dan Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi tentang jati diri partai. 

Acara dimeriahkan dengan nasyid Vocafarabi dan pemutaran video pembacaan puisi Kerawang-Bekasi, karya Chairil Anwar, oleh Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Al-Jufri, Jose Rizal Manua, Hasan Aspahani, dan Muhammad Ridwan.

Sumber :