Sabtu, 25 Desember 2021

Filosofi Pempek Kapal Selam, Ahmad Syaikhu : UMKM Harus Melakukan ‘Scale Up’


Palembang – Pada agenda Talk show ngobrol bisnis yang diselenggarakan oleh BPJE PKS Sumsel di resto Pempek Kapal Selam, Palembang, selasa (21/12/21), Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyapa anak muda Palembang pelaku UMKM didampingi Yoki Firmansyah, Founder Kaos Nyenyes.

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS memiliki perhatian besar terhadap UMKM, terinspirasi dari doa ketika minum air zam-zam yang saat ini menjadi parameter pembentukan indeks pembangunan manusia,


“Ada tiga hal dalam doa tersebut, ilmu yang bermanfaat sebagai Indeks pendidikan, Rezeki yang luas sebagai indeks daya beli dan kesembuhan dari berbagai penyakit sebagai indeks Kesehatan, jadi ketiga indeks tersebut bermaksud membuat kita jadi Pintar, Kaya dan Sehat”. terangnya

UMKM harus terus digencarkan, mengingat data kemiskinan kini tercatat masih 10,7% artinya 27 juta rakyat Indonesia masih miskin kemudian angka pengangguran tercatat 8 juta serta utang negara yang telah mencapai 6000 triliyun,

“Adapun diantara cara untuk bangkit adalah menghadirkan peran-peran pengusaha, UMKM mulai dari kecil kemudian meng-‘scale up’¬ sehingga menjadi usaha yang sangat besar”, jelasnyaMelihat Proses pembuatan Pempek

“Kita semua harus mengembangkan diri, memunculkan potensi diri seperti halnya proses memasak Pempek Kapal Selam, pada awalnya berada di dalam air kemudian muncul dipermukaan”, lanjutnya

PKS memiliki bidang BPJE yang konsen terhadap pemberdayaan ekonomi untuk mendorong UMKM semakin bertumbuh dengan tahapan-tahapannya untuk semakin besar

“UMKM tidak bisa tumbuh sendirian perlunya iklim usaha dan supportnya satu sama yang lainnya, perlunya sinergi dan kolaborasi sebagaimana slogan pemerintah sumsel, Sumsel Maju untuk Semua” ungkapnya.

PKS memandang pentingnya pengaturan regulasi untuk mendukung perkembangan dunia usaha.

“Sikap PKS menolak UU cipta kerja karena terdapat poin-poin tidak memberikan kondusifitas terhadap pelaku UMKM, pekerja (buruh) serta proteksi lingkungan”, katanya