Jumat, 10 Desember 2021

Kyai Thoifur: PKS Konsisten Selenggarakan Lomba Baca Kitab Kuning

PKS Kab. Magelang berkunjung ke kediaman Kyai Thoifur

Kab. Magelang, PKS Jateng Online - Bidang Pembinaan Umat DPD PKS Kabupaten Magelang bersama Anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Magelang berkunjung ke Pondok Pesantren Putri Roudlotul Huda di Dusun Condromulyo, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (07/12/2021). 

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturahim sekaligus melakukan penyerahan trofi dan piagam Lomba Baca Kitab Kuning V tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Silaturahim ini disambut langsung oleh Kyai Thoifur selaku pimpinan pondok di kediaman beliau. Kiyai Thoifur mengapresiasi konsistensi PKS dalam menyelenggarakan lomba kitab kuning dan sudah berkenan untuk nguri-nguri budaya santri.

“Kalau tidak salah PKS sudah kali kelima ini menyelenggarakan lomba baca kitab kuning, nggih. Kami betul-betul respek karena ada yang istikamah mau ‘nguri-uri’ budaya santri. “, Ucap Kyai Thoifur.

Kyai Thoifur berharap dengan silaturahmi yang telah terjalin ini tidak berhenti sampai hari ini saja, tetapi dapat berlanjut kedepannya.

Gus Muhammad Nabil Faidhur Rabbani, putra dari Kyai Thoifur memperoleh juara ketiga pada lomba yang diselenggarakan oleh PKS Jawa Tengah dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional pada bulan Oktober lalu. 

Meski tergolong peserta yang paling muda diantara peserta lainnya, ternyata tidak menggetarkan semangat Gus Nabil dalam menyabet trofi juara pada lomba tersebut.

Penyerahan trofi dan piagam diwakilkan oleh Sholikhin Muzahim selaku Dewan Etik Daerah PKS Kab. Magelang. Sebelum penyerahan trofi, Sholikhin terlebih dahulu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Kyai Thoifur seputar PKS. 

Beliau menegaskan bahwa PKS adalah partai politik, yang tugasnya berkecimpung di dunia politik dan bukan mengurusi masalah fikih siapapun dan berasal dari golongan manapun dapat bergabung dengan PKS.

“Kader PKS yang aslinya nahdhiyyin ya akan tetap mengikuti tradisi nahdhiyyin, yang aslinya Muhammadiyah ya tetap Muhammadiyah.”, terang Sholikhin.

Sumber :