Sabtu, 18 Juni 2022

Bersama BRIN, Diah Nurwitasari latih 100 Guru SMA se-Kabupaten Bandung dan KBB


Kabupaten Bandung (17/06) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari seorang menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk guru SLTA dan Sederajat sekabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat di Hotel Grand Sunshine Soreang, Kamis, (16/06/2022).

Dengan didukung penuh oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tak kurang dari 100 peserta dari berbagai sekolah menghadiri acara pelatihan yang dilakukan selama sehari penuh ini baik itu dari kalangan guru maupun kepala sekolah.

Sebagai keynote speaker, Diah Nurwitasari politisi perempuan dari PKS ini menyampaikan bahwa menulis dan membaca merupakan kemampuan manusia yang dewasa ini makin tergerus zaman.

“Dulu perempuan kalau mau masak yang dia cari adalah buku resep, sekarang kalau cari resep masakan yang dicari adalah video tutorial.” Diah membuka paparannya.

Tulisan, kata Diah, akan melahirkan jejak sejarah yang panjang, kalau sekadar ucapan bisa jadi sehari dua hari atau dalam hitungan tahun mungkin sudah dilupakan.

“Lihat saja tulisan di prasasti walaupun sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun mampu mengungkap pengetahuan yang sebelumnya tidak terungkap,” lanjut Diah menegaskan pentingnya budaya menulis.

Diah Nurwitasari berharap menulis adalah cara dalam mewariskan ilmu pengetahuan dan gagasan kepada generasi mendatang.

“Bisa jadi gagasan yang kita tulis saat ini tidak dimengerti dan tidak bisa diterapkan sekarang, tapi mampu dipahami dan dimanfaatkan oleh generasi jauh setelah kita.” Tutup Diah.

Acara ini pun dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan BRIN Anggoro Tri Mursito, Perwakilan KCD Wilayah 8 Kabupaten Bandung dan Sumedang, Ajat Sudrajat, dan perwakilan tokoh masyarakat Kabupaten Bandung, Gun Gun Gunawan.

Adapun narasumber utama pelatihan ini adalah Peneliti Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN, yaitu Dede Heri Yuli Yanto, seorang peneliti muda yang menuntaskan studi S2 dan S3 di Jepang.

Sumber :