Sabtu, 18 Juni 2022

Jasiman: Perlu Peningkatan Pelayanan dan Edukasi Kesehatan Mental di Jateng

Jasiman, Anggota Komis E DPRD Jawa Tengah 
/ Foto: Arsip Sekretariat DPRD Jawa Tengah

Semarang, PKS Jateng Online - Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Jasiman mendorong adanya edukasi tentang Kesehatan mental kepada masyarakat. Hal ini disampaikan dalam Forum diskusi pelayanan non jiwa bersama RSJD Dr. Amino Gondohutomo , Semarang, Jumat (17/06/2022).

Hal ini berkaitan dengan presentasi dari pihak RSJD bahwa pasien non jiwa trennya menurun. Menurut jasiman menurunnya jumlah pasien bisa dilihat dari kedua sisi positif maupun negatf.

“Trend (menurunnya pasien non jiwa) tersebut dapat dikatakan positif jika diartikan masyarakat secara umum sudah menjalani pola hidup yang sehat. Dan dapat dikatakan negative, jika ternyata trend menurun tersebut disebabkan oleh pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan.” Ujarnya.

Jasiman menambahkan ada satu faktor tambahan, yaitu image Rumah sakit jiwa yang hanya menangani pasien yang memiliki gangguana Kesehatan jiwa. Untuk itu, Anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jateng tersebut untuk lebih fokus lebih intens dalam menggarap pelayanan jiwa.

Apalagi di Jawa tengah sendiri sekitar 25 persen warga Jawa Tengah warga mengalami gangguan jiwa ringan, Artinya satu dari empat orang di Jawa tengah memiliki gangguan kejiwaan ringan. Sedangkan kategori gangguan jiwa berat rata-rata 1,7 per mil atau kurang lebih 12 ribu orang. Hal ini tentunya harus dapat ditangani dengan serius oleh rumah sakit.

“Rumah sakit jiwa saya rasa dapat fokus pada peningkatan pelayanan kejiwaan. Membuat diversifikasi pelayanan serta melakukan komunikasi dengan stakeholder Masyarakat khususnya,” Ujarnya. “karena memang rumah sakit ini strategis posisinya di Pantura itu banyak layanan-layanan kesehatan yang mungkin bisa diajak kerjasama termasuk juga lembaga-lembaga pendidikan dan pondok-pondok pesantren ini menjadi sesuatu kolaborasi yang menarik,” Imbuhnya.

Selanjutnya ia juga menyarankan agar melakukan edukasi terkait Kesehatan jiwa masyarakat di Jawa Tengah. Karena bisa jadi masyarakat tidak punya pengetahuan bahwa ia sedang mengalami gangguan kejiwaan baik berat maupun ringan.

“Oleh karena itu maka Saya menyarankan agar pelayanan preventif promotif itu ditingkatkan barang kali dengan melakukan kegiatan promotif dan preventif kemudian banyak orang menyadari bahwa mereka sebenarnya sudah masuk stadium Sekian dari gejala kejiwaan.” Jelasnya.

“Jadi ketika mereka menyadari bahwa dirinya adalah orang yang rentan terhadap gejala kejiwaan mungkin mereka akan berkonsultasi ke rumah sakit jiwa untuk itu mungkin ada pelayanan khusus hal ini. Saya kira ini akan menjadi sesuatu yang menarik.” Pungkasnya.

Sumber :