Minggu, 09 November 2014

Adian: Media yang Dulu Saya Bela Mati-matian, Kini Membunuh Saya


Jakarta. Berita yang memuat foto Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu,, yang tertidur saat sidang paripurna DPR tandingan beberapa waktu lalu berbuntut panjang.
Politisi PDIP ini Selain nampaknya begitu kecewa dengan berita yang dimuat harian Tempo tersebut yang berbuntut pada dilaporkannya redaksi koran Tempo ke Dewan Pers.
Saking kecewanya, Adian juga mengungkit kisah-kisah ‘romantis’ dia saat Tempo hendak di bredel oleh rezim Orde Baru.
Adian, yang semasa itu masih sebagai aktivis dan bergabung dengan Forum Kota (Forkot), mengaku turut berjuang agar Tempo tetap eksis.
“Saya dulu berjuang agar Tempo tidak di bredel,” kata Adian, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Minggu (9/11/2014).
Dengan berita foto dirinya yang tertidur, yang dimuat itu, Adian mengaku kini justru dirinya yang ingin dibunuh karakternya oleh Tempo. Padahal, kata Adian, bertahun-tahun dirinya membela Tempo.
“Sekian tahun setelah itu, saya justru dibunuh. Revolusi makan anak kandung sendiri. Media yang saya bela mati-matian justru berbalik membunuh karakter saya,” ungkap Adian kecewa. (inilah/sbb/dakwatuna)
Sumber: