Minggu, 07 Januari 2018

Ahmad Jajuli: Bela Perempuan, Idola Perempuan



Oleh: Sri Suharni

Bertemu dan berbincang singkat dengan salah satu anggota DPD RI sekaligus Calon Wakil Gubernur Lampung periode 2018-2023 ini sebuah pengalaman luar biasa dan berharga. 

Terutama saat membahas visi dan misinya tentang daerah yang sudah belasan tahun malang melintang disana. Yang menarik adalah, Ahmad Jajuli ternyata punya perhatian yang besar dengan segala hal yang berhubungan dengan dunia perempuan.
Jangan berburuk sangka dulu, Ahmad Jajuli sangat peduli pada dunia perempuan terutama kaum ibu dengan perannya yang sangat penting dan besar dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan beragama. Sebab perempuan adalah pencetak generasi penerus peradaban sebuah bangsa dan umat.
"Saya sangat tertarik dengan dunia perempuan karena perannya yang sangat besar dalam mencetak generasi penerus peradaban. Namun dibalik peran yang besar itu, perempuan hanya dituntut melakukan banyak peran, tapi tak banyak yang memahami apa menjadi kebutuhan perempuan," papar Jajuli.
Seperti sebuah syair lagu yang sempat tenar, sentuhlah ia tepat dihatinya, inilah kiranya yang dimengerti oleh Jajuli. "Perempuan itu adalah pemilih loyal, kalau sudah tersambung secara emosional, paham bagaimana memperlakukan perempuan, dan ternyata perempuan tak banyak keinginan, hanya sentuhan yang menyentuh sisi emosional perempuan," lanjut Jajuli.

Ia mengungkapkan contoh-contoh sederhana dalam melakukan pendekatan terhadap konstituen kaum perempuan. Yaitu, banyak mendengar, kalau ada ibu-ibu hamil kita dekati, kalau bawa anak diusap kepalanya, ada yang sedang menganyam dihampiri, kita beli hasil karyanya, kita hargai dan mereka bahagia kalau hasil kerajinan mereka dipakai.

Jajuli juga fokus dan komitmen untuk lebih mengutamakan acara-acara yang diadakan oleh kaum perempuan saat harus mengunjungi konstituennya di Lampung.

Soal Lampung, Jajuli punya sebuah misi menarik yang ia rencanakan, hasil resesnya di berbagai kota dan kabupaten Propinsi Lampung, yaitu peningkatan anggaran untuk pendampingan dan advokasi bagi permasalahan ataupun kasus yang dialami oleh perempuan.
"Anggaran untuk dampingan dan advokasi bagi kasus - kasus yang dialami perempuan itu sangat rendah. Padahal perempuan juga punya hak yang sama dimata hukum negara, kasus-kasus yang melibatkan perempuan misalnya KDRT itu berbeda sekali posisinya dengan para suami yang secara ekonomi berkecukupan," papar Jajuli.
Saat ini Jajuli menjalani kehidupan di tiga tempat yang berbeda, yaitu Lampung, Senayan (Jakarta), dan Serang ( Banten). Namun untuk Lampung, bagi Jajuli selalu punya tempat tersendiri dalam hidupnya. Hal ini diungkapkan Jazuli ketika diminta mengungkapkan tentang daerah konstituennya tersebut dalam tiga kata. "Lampung itu indah, hangat dan sangat menginspirasi," pungkas Jajuli sambil tersenyum.