Jumat, 19 Januari 2018

HNW Dorong Santri Gontor Seperti Ulama Pendiri Bangsa


Di hadapan 43 santri Gontor yang menempuh pendidikan pada jenjang Universitas Darul Salam, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendorong agar para santri tidak minder dalam kehidupan keummatan dan Keindonesiaan. 

"Kita jangan minder," ujar HNW, di Ruang GBHN, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 17 Januari 2018.

Dalam kesempatan tersebut, HNW mencontohkan para ulama yang menjadi anggota BPUPK, panitia yang dibentuk mempersiapkan Indonesia merdeka. 

Dikatakan ulama yang berasal dari ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, PUI, Syarekat Islam, mampu berdebat setara dengan anggota BPUPK lainnya saat mempersiapkan dasar dan landasan negara. Menurut HNW, yang juga alumni Gontor, para ulama saat itu dihormati oleh berbagai pihak.

Ketika dibentuk Panitia sembilan, di mana 4 orang wakil kelompok Islam, para ulama yang berasal dari NU, Muhammadiyah, dan Sarekat Islam, juga sangat berperan dalam menyusun dasar negara Pancasila dan UUD Tahun 1945. 

HNW membuktikan peran besar para ulama yang terhimpun dalam Panitia 9 dalam menggagas Indonesia tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD. "Dalam pembukaan UUD banyak nilai-nilai yang diperjuangkan para ulama seperti berkat rahmat Allah Indonesia merdeka, ada nilai-nilai kemanusiaan, dan perjuangkan kemerdekaan bagi seluruh bangsa," paparnya.

Pun dalam Pancasila 22 Juni 1945, Sila I menggambarkan adanya peran ulama dalam mewujudkan keinginan ummat Islam. Meski para ulama sangat berpengaruh dalam BPUPK dan PPKI namun para ulama sangat toleran dan mendahulukan kepentingan bangsa dan bernegara. "Bukti para ulama mendahulukan kepentingan bangsa Indonesia, mereka menerima tujuh kata dalam Sila I Pancasila 22 juni dihapus," ujarnya. "Ulama menerima penghapusan tujuh kata karena tidak ingin Indonesia pecah," tambahnya.

Sumber :