Minggu, 28 Agustus 2022

Tanggapi Isu Kenaikan Harga BBM Subsidi, Aleg PKS : Perlu Kajian dan Langkah Jitu


Jakarta (27/08) — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari, menyampaikan pendapatnya terkait isu yang menuai perbincangan hangat publik saat ini, yakni isu kenaikan BBM bersubsidi dalam program PKS Legislative Corner Pada Jumat siang (26/08).

Anggota legislatif yang sering di sapa Teh Diah ini berpandangan bahwa masyarakat saat ini belum pulih secara ekonomi, sementara pemerintah malah ingin mengecilkan nilai subsidi, maka yang terjadi adalah kenaikan harga BBM dan kondisi ini tentu tidak diinginkan di kondisi ekonomi negara kita sekarang.

“Anggaran 502 Triliun yang disampaikan presiden itu bukanlah angka murni khusus untuk subsidi saja, sebab dalam angka tersebut terdapat biaya kompensasi kepada pertamina dan beberapa kewajiban yang belum di lunasi pemerintah di tahun sebelumnya. 

Sehingga angka yang besar ini ialah angka relatif yang disesuaikan dengan postur APBN di tahun 2022” ungkap Diah

Teh Diah juga mengkritisi pemerintah terkait jumlah konsumsi bahan bakar masyarakat yang tidak sesuai dengan alokasi subsidi yang disediakan. Sebab saat ini aktivitas masyarakat mulai membaik setelah beberapa tahun terakhir adanya pembatasan, namun hal ini diluar prediksi pemerintah yang tetap menetapkan kuota sama seperti tahun sebelumnya padahal telah terjadinya lonjakan konsumsi BBM bersubsidi

“Jumlah alokasi konsumsi Premium dan pertalite itu sekitar 13.32 Juta Kilo Liter ternyata pada kenyataannya saat ini sudah di angka 16,85 Juta Kilo Liter padahal mengalokasikan BBM subsidi itu diangka 23 juta Kilo Liter, ini kemudian terprediksi. 

Jika tidak diatur maka alokasi BBM subsidi ini akan mentok atau malah melebihi, dan pasti pemerintah akan menanggung bebannya” lanjutnya

Aleg dari dapil Jawa Barat II ini menuturkan bahwa seharusnya pemerintah harus melakukan kajian yang lebih serius dan menerapkan langkah jitu dengan tidak harus menaikkan harga bbm bersubsidi, salah satunya penggunaan BBM subsidi harus tepat sasaran sehingga kuota yang dialokasikan pas sesuai dengan konsumen yang benar membutuhkan.

“Fraksi PKS berpandangan Subsidi ini masih sangat dibutuhkan masyarakat dan harga jangan naik, dengan skenario regulasi tepat sasaran penggunaan BBM subsidi, sebab bisa saja penggunaan bbm bersubsidi yang membengkak bisa berkurang dan konsumen subsidi yang terdata akan pas sesuai perhitungan. 

Selain itu perlunya pengawasan terhadap oknum yang curang di lapangan seperti penimbun BBM, agar konsumsinya tidak merugikan masyarakat yang membutuhkan” pungkasnya

Sumber :