Selasa, 23 Agustus 2022

Tutup Diklat Pemuda Pancasila, HNW Ingatkan Integritas Pancasila Demi Jayanya NKRI


Jakarta (22/08) — Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid didaulat menjadi warga kehormatan oleh Pimpinan Pemuda Pancasila Jakarta Selatan, dengan dipakaikan jaket Pemuda Pancasila, dan diminta untuk menutup kegiatan diklat kaderisasi kualifikasi madya Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Jakarta Selatan yang bertempat di Jakarta (21/08/2022).

Dalam sambutannya pria yang akrab disapa HNW ini menekankan pentingnya integritas dalam pengamalan Pancasila, dan agar menjadikan Pancasila sesuai fitrahnya sebagai ideologi yang mempersatukan bangsa, bukan alat untuk memecah-belah.

“Sekalipun ada beragam peristiwa yang terjadi dari tahun 1945 hingga sekarang, tapi kita mampu tetap bersatu dan NKRI tetap terjaga. Karena kita memiliki ideologi yang muncul dari budaya bangsa sendiri yang disepakati dan dirawat bersama oleh bapak dan ibu bangsa dari berbagai latarbelakang yang sangat majemuk, yakni Pancasila,” disampaikan Hidayat kepada kader-kader Pemuda Pancasila di Jakarta, Ahad (21/08/2022).

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan, di era modern ini ada dua negara yaitu Uni Sovyet dan Yugoslavia yang gagal mempertahankan eksistensinya dan itu patut jadi pelajaran agar tak terulang ke Indonesia.

Uni Soviet telah bubar karena tidak memiliki kesepakatan basis ideologi yang muncul dari budaya bangsa sendiri, yang disepakati dan mampu mengikat secara sukarela semua kelompok bangsa di dalamnya, yaitu Komunisme. 

Sementara Yugoslavia telah pecah karena persatuan federasinya dibasiskan pada ketokohan Bapak Bangsanya, sehingga ketika dia meninggal maka pengikat di antara negara-negara bagiannya pun menjadi sangat rapuh dan tidak mampu menjaga kelanjutan Yugoslavia sebagai negara federasi.

“Di saat yang sama, kita memiliki ideologi Pancasila yang merupakan ideologi yg digali dari budaya bangsa sendiri dan disepakati oleh bapak ibu bangsa dari latarbelakang yg beragam, dan Pancasila yang bahkan Bung Karno tidak mengklaim sebagai penemunya sehingga beliau mudah menerima hasil musyawarah dalam Panitya 9 maupun PPKI yang tidak sepenuhnya seperti yang beliau pidatokan pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang BPUPK. 

Karenanya Pancasila bukanlah ideologi yang mengkultuskan Bapak Bangsa, melainkan sebagai hasil pemikiran bersama seluruh bapak ibu bangsa Indonesia sendiri, sehingga kini terus hidup dan terus disepakati, sehingga Indonesia terus bisa eksis dan terintegrasi sampai masa yang akan datang,” lanjutnya.

HNW menambahkan, sejarah pembentukan dan menyepakati Pancasila sebagai ideologi yang menyatukan dan menyelamatkan bangsa dan negara, telah mengajarkan kita untuk mengedepankan sikap bergotong-royong, bekerjasama, saling menghormati, berbuat baik, menyumbangkan pemikiran jernih, serta berani untuk mendengar, menerima, dan menyepakati yang terbaik.

Pancasila juga memiliki sisi sosial, hukum, ekonomi, budaya, kemanusiaan, kesatuan nasional, yang sebagaimana dinyatakan oleh Bung Hatta, berada di bawah sisi spiritualitas yang termaktub jelas dalam sila pertama Pancasila sebagai bingkai yang menjadi spirit pelaksanaan sila-sila berikutnya, yang bisa menyatupadukan dan meningkatkan kwalitas kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai sisinya sebagaimana dinyatakan dalam sila-sila Pancasila berikutnya.

“Inilah nilai-nilai integritas berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa dikandung oleh sila pertama Pancasila, juga penting untuk terus disegarkan kembali. Saya mengapresiasi Pemuda Pancasila Jakarta Selatan yang menyelenggarakan diklat dalam rangka penguatan komitmen berpancasila ini, dan semoga diikuti oleh Pemuda Pancasila di daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia. 

Karena ini juga membuktikan salahnya pendapat bahwa kaum muda tidak peduli dengan Pancasila. Diklat yang diselenggarakan oleh Pemuda Pancasila yang mengedepankan komitmen ber-Pancasila secar jujur baik dan benar, menjadi bukti bahwa masa depan bangsa dan negara Indonesia akan tetap terjaga dengan ideologi Pancasila, bukan dengan yang lainnya,” pungkasnya.

Diklat Pemuda Pancasila Jakarta Selatan dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta dan turut dihadiri oleh Ketua, Sekjen, dan pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, serta diikuti oleh unsur pimpinan dan anggota Pemuda Pancasila cabang Jakarta Selatan.

Sumber :