Sabtu, 26 April 2014

Di antara Caleg PKS yang Terpilih, Ada Keturunan Kelima KH Hasyim Asy'ari (Pendiri NU)


Siapa mengira ternyata diantara jajaran pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ada keturunan langsung dari Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari pendiri Nadlatul Ulama (NU).
Beliau adalah Abdul Hadi Wijaya, salah satu pimpinan DPW PKS Jawa Barat yang di pemilu 2014 ini diamanahi sebagai caleg tingkat propinsi Dapil Karawang-Purwakarta.
"Anak pertama Hadratusy Syaikh bernama Choiriyah. Beliau menetap di Makkah dan melahirkan nenek saya (Abidah binti Ma'shum Ali)," tutur Abdul Hadi menyebutkan silsilah keluarganya.
"Nenek menikah dengan KH Mahfudz Anwar, pernah jadi ketua Lajnah Falakiyah PBNU. Ibu saya Hamnah adalah anak kedua mereka," lanjutnya.
Namun tak seperti umumnya keluarga Nahdliyin, Abdul Hadi Wijaya tidak dibesarkan di pesantren. Pria kelahiran Surabaya, 25 Nopembet 1967 ini mengenyam pendidikan umum sampai mendapat beasiswa luar negeri dari Habibie untuk kuliah S1 dan S2 di Delft University of Technology Belanda 1986-1995.
Menikah dengan Anak Tokoh Muhammadiyah
Uniknya juga, beliau menikah dengan anak tokoh Muhammadiyah.
"Saya menikah 1991 dengan cucu pendiri Muhammadiyah Banten yang juga mendapat beasiswa, bukan di Belanda tapi di Jerman," ujarnya. 
"Pernikahan ini asyik, semacam koalisi NU-Muhammadiyah," kelakarnya.
Dipl. Ing. Hj. Diah Nurwitasari, istri beliau, adalah aleg PKS di DPRD Propinsi Jawa Barat dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Kenal Tarbiyah
Bagaimana beliau bisa kenal dan menjadi kader serta pimpinan PKS?
"Saya kenal tarbiyah saat di Eropa. Saat kuliah itu kami sering undang ustad-ustad dari Indonesia. Ada Ustad Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul, Tate Qomarudin, dll. Itu sebelum ada PKS," tuturnya.
Saat beliau kuliah di Belanda, beliau aktif jadi pengurus Persatuan Pelajar Indonesia, Delft, The Netherlands, 1986-1995. Diantara kegiatannya adalah mengadakan pengajian untuk pelajar-pelajar Indonesia yang sedang menimba ilmu di Belanda.
"Pulang dari Eropa kami kerja di PT Dirgantara Indonesia. Disitu kegiatan tarbiyah berlanjut, ikut aktivitas dakwah bareng Mang Oded Muhammad Danial wakil walikota Bandung dari PKS," tuturnya.
Jadi Caleg PKS
"Di pemilu 2014 Saya yang ditugaskan jadi caleg PKS, menggantikan istri yang pensiun. Dapilnya Karawang & Purwakarta. Ternyata banyak pesantren NU," tutur beliau.
"Saya bertemu KH Abun Bunyamin ketua PCNU dan MUI Purwakarta. Atas bantuan beliau, banyak buka pintu pesantren-pesantren. Alhamdulillah saya diterima baik, bahkan jadi icon NU," sambungnya.
Karena ijin Allah dan dukungan kalangan pesantren beliau mendapat suara terbanyak di caleg PKS dapil itu. Dan PKS dapat 1 kursi DPRD Propinsi.
"Doain agar saya bisa mewarisi kebaikan Hadratusy Syaikh," tutur beliau atas amanah yang diembannya. 
___
NB: Sebagai orang teknik lulusan Belanda, pengabdian beliau ke NU diaplikasikan dengan aktif di Ma'had 'Aly Al-Mahfudz (Konsentrasi Ilmu Falak), Jombang (Jatim), dari 2012-sekarang. (pkspyngn)

Sumber :