Rabu, 04 November 2015

Pakai Bahasa Arab, Pidato Anis Matta Mengguncang Publik Al-Jazair


Semua sepi, semua hening, dan nafas-nafas tertahankan di dada hanya untuk mendengarkan setiap butir kata, yang ia ucapkan penuh makna. 
Kata-katanya menjadi inspirasi, menyentuh pribadi, bagi trainer, bagi guru, bagi penceramah, dan bagi seluruh pemuda di penjuru negeri dengan semangat berapi-api.
Ia adalah Muhammad Anis Matta, Lc., yang digelari dengan Bung Karno Muda karena orasi dan pidatonya berapi-api, menggelora, menguncang dan membangkitkan jiwa, tak hanya di jagat nusantara namun juga di jagat raya.
Dalam lawatannya ke Al-Jazair (Al-Geria) kemarin dan karenanya tidak bisa hadir di Mukernas PKS, Anis Matta menyampaikan pidato dalam bahasa Arab. Pidato singkat namun mengguncang para hadirin yang merespon dengan gemuruh semangat. Pidato dengan gaya khas Anis Matta dan telunjuk tangannya.
Setelah pekan akhir Oktober menjadi pembicara di Konvensi Maqashid Syari’ah (KMS) yang digelar oleh IKRAM Malaysia di IDCC Shah Alam, Selangor, Malaysia, Ahad (25/10/2015), Anis Matta yang sekarang menjabat Ketua Badan Kerja Sama Internasional PKS awal November ini terbang ke Aljazair.
Inilah video pidato Arab Anis Matta yang mengguncang Al-Jazair: 
*bagi yg kagak ngarti bhs arab ada terjemahannya di bawah :)

[Terjemahan]
Apakah kalian mengetahui apa yang membawa saya ke sini bertemu dengan kalian semua pada hari ini?
Ia adalah cinta
Cinta kepada saudara seiman
Cinta kepada saudara Islam
Cinta kepada bangsa Al-Jazair
Cinta kepada revolusi Al-Jazair
Dan cinta kepada intifadhah Palestina.
Apakah kalian mengetahui apa yang mengumpulkan bangsa Indonesia dan bangsa Al-Jazair?
Ia adalah kepedihan penjajahan, ia adalah kepedihan penjajahan.
Jika bangsa Al-Jazair telah merasakan kepedihan penjajahan selama 130 tahun, maka bangsa Indonesia telah merasakan kepedihan penjajahan selama 350 tahun.
Namun selain itu, selain kepedihan penjajahan, kita juga dikumpulkan, di samping kepedihan penjajahan adalah darah revolusi yang suci.
Bangsa Indonesia melihat setiap bangsa mengalir di dalamnya darah revolusi.
Dan bahwa bangsa ini, pada hakikatnya adalah bangsa Indonesia.
Dan sekarang, risalah revolusi kita; revolusi Indonesia dan revolusi Al-Jazair belum selesai.
Apakah kalian mengetahui mengapa belum selesai?
Karena di sana ada negeri Palestina
Karena di sana ada al-Aqsa
Ia adalah risalah revolusi yang belum selesai
Karena Palestina masih menjadi luka di dalam tubuh kemanusiaan
Karena Palestina masih menjadi impian yang belum terwujud
Maka selama di sana masih ada tetesan darah di Palestina yang mengalir setiap hari maka ketahuilah wahai saudara-saudaraku semua bahwa risalah revolusi kita belum selesai.
Lalu apa artinya risalah kita belum selesai?
Artinya bahwa kita semua, wajib berdiri dalam satu shaf untuk kita berjuang bersama, melanjutkan bersama risalah revolusi yang belum selesai.
Sumber :