Rabu, 14 Februari 2018

Pimpinan MPR Hidayat Nur Wahid Diundang Acara Tasyakuran Ponpes Baitul Hidayah


Jakarta- Pondok Pesantren Baitul Hidayah melalui Yayasan Baitul Hidayah, Bukit Panyandaan, Cikadut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam tasyakuran sewindu atau delapan tahun berdirinya Pondok Pesantren Baitul Hidayah yang akan digelar pada tanggal bulan Maret 2018 sebagai tamu kehormatan dan salah satu pembicara.

Undangan disampaikan Pimpinan Baitul Hidayah Iwan Shofyan bersama delegasi Baitul Hidayah dalam pertemuan dengan HNW di ruang kerja, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Dalam pertemuan itu, Iwan Shofyan menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Baitul Hidayah di bawah naungan yayasan Baitul Hidayah di tahun 2018 ini memasuki sewindu atau delapan tahun. “Sebagai momen bersejarah juga momen mengukur diri, walaupun baru delapan tahun tapi sudah menamatkan 2 alumni. Untuk itu kami menggelar tasyakuran sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT,” katanya.

Diungkapkan Iwan, rangkaian acara tasyakuran sewindu Ponpes Baitul Hidayah antara lain, seminar dan kuliah umum yang akan diikuti seluruh santri sebagai peserta dan juga santri undangan di wilayah Jawa Barat.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyanggupi untuk memenuhi undangan yang disampaikan Ponpes Baitul Hidayah. “Insya Allah saya datang, apalagi berbicara dengan santri generasi muda bangsa. Hanya waktunya mungkin disesuaikan nanti,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, HNW juga berpesan agar pelajaran bahasa terutama bahasa asing atau Inggris sebagai bahasa internasional selain bahasa Arab (yang pasti sudah menjadi pelajaran bahasa yang utama) mesti diperkuat. 

 Kemampuan bahasa Inggris para santri harus dipertajam dan diperkuat sehingga akan bermanfaat buat santri jika berhadapan dengan publik apalagi publik mancanegara.

“Saran saya, sering-seringlah santri diberi bahan bacaan dalam bahasa Inggris untuk mengasah kemampuannya menjadi lebih baik. Bisa melalui majalah, buku, televisi berita seperti stasiun TV Al Jazeera,” tandasnya.

Sumber :