Senin, 10 Februari 2020

Bang Ancah, Kepingan Pemimpin yang Pas Untuk DKI


Bang Ancah, Kepingan Pemimpin yang Pas Untuk DKI
Ia yang kini tengah sibuk melayani pelanggan dengan kopi mantap khas racikannya, sebentar lagi dipersiapkan untuk melayani masyarakat Jakarta.

Dialah bang Nurmansyah Lubis, biasa dipanggil Bang Ancah, yang sedang naik daun namanya karena digadang-gadang sebagai calon Wagub mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Profilnya mencuat, menyadarkan khalayak bahwa PKS punya segudang kader yang berkapasitas untuk dijadikan pemimpin. Cukup tahu saja lah. Gerindra - melalui pernyataan ketua umumnya, Prabowo - yang awalnya berjanji akan menyerahkan kursi Wakil Gubernur DKI kepada partai teman koalisinya yang paling setia, kiranya sejak awal bermanuver agar jabatan itu tetap dimiliki mereka. 


Dan setelah dua nama yang terlebih dahulu diajukan PKS tak kunjung diproses, partai dakwah itu terpaksa mengajukan nama lain sembari mengakomodir keinginan Gerindra yang bersikeras agar kadernya pun ikut dicalonkan. Maka diajukan nama baru: Bang Ancah. Stok kader berkualitas di PKS cukup melimpah. Ditolak dua, masih ada segudang.

Mirip dengan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, dua nama yang sebelumnya ditawarkan, Bang Ancah pun berlatar belakang sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan sama-sama lulusan STAN. Mirip sekali. Yang membedakan adalah karir politiknya saja.

Lalu apa alasan PKS memanggil para auditor untuk Jakarta? Penulis pernah mendengar langsung dari Presiden PKS M Sohibul Iman bahwa Anies Baswedan memang meminta orang yang bisa mengawasi keuangan untuk membantunya menjalankan pemerintahan. 

Dan kasus hebohnya anggaran lem aibon beberapa waktu lalu makin menguatkan alasan ini. Menghadapi masyarakat Jakarta (apalagi para haters) yang sangat kritis, diperlukan ketelitian audit keuangan yang tinggi agar percaya diri menyajikan pemerintahan yang transparan.

Kapasitas Bang Ancah sangat cukup untuk melengkapi kinerja Anies Baswedan yang sudah begitu baik menata Jakarta. Kemacetan yang berkurang, pemanfaatan transportasi massal yang meningkat, serta pertumbuhan ekonomi telah menyajikan capaian yang terukur yang bisa dinilai sebagai prestasi. 

Selanjutnya transparansi dan efektifitas penggunaan anggaran akan dibantu dengan optimal oleh Bang Ancah. Agar Jakarta semakin modern dan dikelola dengan amanah.

Kepribadian Bang Ancah yang humoris, santai, serta punya rasa seni tinggi semakin match dengan pembawaan Anies Baswedan yang tak mudah baperan dihina-hina hatersnya. Tentu saja, untuk mewujudkan visi "Maju Kotanya Bahagia Warganya" diperlukan sosok pemimpin yang friendly dan ramah pada masyarakat.

Sebagai "pelayan" kedai kopi miliknya sendiri, Bang Ancah sudah terbiasa bertatap muka dengan pelanggan, mendengar kritik dan saran orang-orang, dan terbiasa melayani. Dengan bekal itu lah ia akan menjadi pemimpin bagi kota yang begitu padat penduduknya dan tinggi tekanannya.

Ia yang terbiasa menyeruput pahitnya kopi tentu sangat siap mendengar cacian haters sepahit apa pun. Kalau kritik itu baik, maka akan diseruput. Tetapi bila hanya sampah, akan ia perlakukan seperti ampas kopi.

Bang Ancah insya Allah sosok yang pas buat Jakarta. Dan semoga para anggota dewan di Kebon Sirih pun sadar dan sepakat.

Apabila Bang Ancah tidak terpilih, setidaknya masyarakat sudah tahu seperti apa stok pemimpin yang dimiliki PKS. Serta semakin kenal mana partai pengingkar janji.

Zico Alviandri

Sumber :