Kamis, 21 April 2016

Sohibul Iman: Kader PKS Harus Jadi Kunci Perubahan


DEPOK - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman berpesan agar kader-kader dakwah tak hanya mengikuti perubahan namun menjadi kunci perubahan itu sendiri.
Sohibul mengimbau para kader juga harus mau berubah dalam menanggapi perubahan-perubahan lingkungan yang ada. Harapannya partai mampu memberikan jawaban terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat dan mampu menjadi partai memimpin dalam perubahan.
"To be lead, jangan sampai to be late. Insya Allah akan leading tahun tahun depan, "kata Sohibul dalam Sekolah Kepemimpinan Partai di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/4/2016).
Sohibul Iman juga mengungkapkan bahwa Sekolah Kepemimpinan Partai ini menjadikan partai sebagai organisasi yang memberikan pelajaran-pelajaran bagi para kadernya sebagai pemimpin perubahan.
Yang harus kita lakukan, lanjutnya, ketika lingkungan berubah kita harus memahami perubahan. Yang Kedua kita sendiri mau berubah.
"Pertanyaannya kita ada kemauan berubah tidak. Dalam fisika ada yang namanya momen inersia. Tidak hanya benda hidup, tapi benda mati pun punya momen ini. Kecenderungan status quo," ucapnya.
Proses perubahan tersebut, ungkap Sohibul, juga memiliki beberapa jebakan. Salah satunya adalah stagnansi. "Kita harus memahami perubahan terhadap entitas-entitas, jangan sampai kita terjebak pada rutinitas," katanya.
Stagnasi membuat seseorang tidak bisa menemukan inovasi-inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat. "Yang ada kita terkena sindrom yang namanya Not Invented Syndrome (NIS). Kita terjebak pada politik involutif. Yang berputar pada situ-situ saja," ujar doktor lulusan Jepang itu.
Sekolah Kepemimpinan Partai adalah salah satu rangkaian agenda Milad 18 PKS. Ketua Penyelenggara Sekolah Kepemimpinan Partai, Musholi menyebutkan Ketua DPW PKS dari seluruh wilayah dan juga Wilayah Dakwah (Wilda) di Indonesia hadir selama tiga hari dari tanggal 20 hingga 23 April 2016.
Musholi mengungkapkan Sekolah Kepemimpinan Partai ini adalah yang pertama melibatkan ketua-ketua wilayah tingkat provinsi dan wilayah dakwah (Wilda). Ia menjelaskan pengurus di tingkat wilayah di seluruh Indonesia merupakan representasi partai yang berhubungan langsung dengan masyarakat. "Karena itu menjadi sangat penting untuk memberikan materi kepemimpinan partai kepada para pengurus tingkat DPW dan Wilda," papar dia.
Sumber :