Sabtu, 21 Mei 2016

Ini Filosofi Salim Segaf Berikan Wayang Gareng Pada Legislators Summit


YOGYAKARTA - Dalam pembukaan PKS Legislators Summit (Pertemuan Anggota Dewan PKS) di Yogyakarta, 19 Mei 2016, Ade Utami Ibnu, Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung didaulat panitia untuk maju ke atas panggung guna menerima replika wayang gareng yang disampaikan oleh Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri.
Menurut Ade, pemberian replika wayang kulit dengan karakter gareng oleh Ketua Majelis Syura PKS tersebut memiliki makna tersendiri. 
"Pertama, secara kelembagaan Fraksi PKS, khususnya di Lampung diharapkan makin aspiratif terhadap aspirasi-aspirasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Lampung. Kedua, secara pribadi kami memaknainya dari sisi filosofis keberadaan wayang gareng" kata Ade.
Wayang gareng, menurut Ade, adalah salah satu dari empat punakawan dalam dunia perwayang kulitan. "Secara umum, punakawan adalah karakter khas dalam wayang, mereka melambangkan sifat dan peran orang kebanyakan," kata Sekretaris Umum PKS Lampung.
Ade Utami Ibnu menuturkan bahwa secara khusus, punakawan dengan karakter gareng memiliki ciri fisik yang tak sempurna. 
"Ia bermata juling, melambangkan tidak melihat hal-hal yang akan mengundang sesuatu yang tak baik. Selain itu, Gareng memiliki tangan melengkung yang artinya tak mau mengambil hak orang lain. 
Terakhir, bentuk kaki Gareng yang tak seimbang sehingga jika jalan seperti (maaf) pincang. Ini melambangkan agar setiap tindak-tanduk harus penuh kewaspadaan," tuturnya.
Dengan demikian, melalui pemberian wayang kulit berkarakter gareng, Ade Utami memaknainya agar dalam pengelolaan Fraksi, disamping lebih aspiratif dan lebih berkhidmat kepada rakyat di satu sisi, juga setiap apa yang dilakukan harus penuh dengan kehati-hatian, pada sisi yang lain. 
Sumber :