Minggu, 29 Mei 2016

PKS Merotasi Sejumlah Alat Kelangkapan Dewan di DPR


Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR merotasi sejumlah alat kelengkapan dewannya, termasuk pimpinan komisi di dalamnya. 
Rotasi tersebut isunya adalah untuk "membersihkan" loyalis Anis Matta, Presiden PKS sebelum Sohibul Iman.
Namun, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwani membantah isu tersebut. Menurut dia, rotasi di fraksinya tak lain untuk menambah pengalaman seluruh anggotanya.
"‎Rotasi di Fraksi PKS itu lebih kepada distribusi pengalaman pengetahuan dari komisi ke komisi, agar anggota Fraksi PKS yang hanya 40 itu kaya pengalaman. Kemudian kalau orang satu atau dua tahun dirotasi ke komisi lain kan pengalamannya bertambah," kata Jazuli kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Anggota Komisi I DPR ini berujar, dia pun meski sebagai ketua fraksi tetap mengalami rotasi di komisi. Untuk itu, ia menilai tak ada yang salah dalam rotasi yang dilakukan fraksinya.
"Jadi saya melihatnya distribusi tugas dan rotasi tugas memahaminya secara positif memperkaya pengetahuan anggota fraksi. Karena anggota kita sedikit, harapannya besar ke depan kan harus banyak pengalaman. Saya dari Komisi II dipindah ke Komisi III dan sekarang di Komisi I, enggak masalah," kata dia.
Masih kata Jazuli, Fraksi PKS hingga kini masih solid, termasuk DPP PKS. Semua sikap dan keputusan yang diambil oleh Fraksi PKS di DPR dalam setiap menanggapi isu politik adalah sikap dari DPP PKS‎.
"Sampai saat ini melihat bahwa pergantian itu masih secara positif tidak ada kubu-kubuan, masak 40 orang kubu-kubuan. Sampai saat ini tidak ada itu kaitannya (bersih-bersih loyalis Anis Matta). Fraksi itu memang kepanjangan tangan DPP, fraksi dan DPP solid-lah. Semua keputusan DPP kan dilaksanakan secara utuh oleh Fraksi PKS‎," ujar Jazuli.
Di lain pihak, juru bicara DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, rotasi yang dilakukan Fraksi di DPR itu atas kesepakatan bersama. Semua keputusan dimusyawarahkan bersama anggotanya yang akan dirotasi dan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.
"PKS itu partai dakwah. Bertindak tidak atas pertimbangan personal tapi semata fungsi kinerja optimal," ucap Mardani kepada Liputan6.com.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon resmi melantik Abdul Kharis Almasyhari sebagai Ketua Komisi I menggantikan Mahfudz Siddiq. Mahfudz Siddiq dirotasi oleh Fraksi PKS berbarengan dengan pemecatan Fahri Hamzah. Saat penggantinya dilantik, Mahfudz tidak hadir dalam rapat Komisi I DPR tersebut.
Sumber :