Minggu, 20 Januari 2019

TNI Perlu Gandeng Tokoh Agama Dukung Pengamanan Pemilu 2019


Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini menilai TNI perlu berkoordinasi dan menggandeng tokoh-tokoh agama dari seluruh agama yang ada Indonesia dalam rangka mendukung pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

Nantinya, melalui pelibatan tokoh-tokoh agama tersebut, dimaksudkan agar dapat memberikan penyadaran dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat.
“Keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini bukan hanya tanggung jawab TNI, melainkan tanggung jawab kita bersama. Maka tidak boleh ada orang yang terprovokasi untuk mencabik-cabik persaudaraan dan kesatuan NKRI yang kita cintai dengan dalih apapun,” tandas Jazuli saat mengikuti pertemuanTim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI dengan Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan beserta jajaran, di Medan, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (17/1/2019).

Di tengah maraknya isu yang berkaitan dengan penyimpangan ideologi, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini turut mempertanyakan apakah hal tersebut merupakan sebuah strategi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, dirinya mengimbau agar TNI turut dapat mewaspadai dan mengantisipasi timbulnya kerusuhan akibat adanya isu tersebut. 
“Hal ini harus diantisipasi secara serius namun juga tidak secara berlebihan. Memang tugas TNI untuk mempertahankan negara bukan hanya secara teritorial tapi juga ideologi, budaya yang bertentangan dengan prinsip Pancasila tidak boleh berkembang di NKRI,” pesan legislator dapil Banten III ini.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI Martin Hutabarat memandang TNI memiliki peran yang sangat penting dalam pengamanan Pemilu 2019. Pada dasarnya rakyat Indonesia tidak ingin adanya konflik, untuk itu tidak ada kekuatan manapun yang dapat mengganggu bahkan sampai membahayakan NKRI, selama TNI dan Polri bisa bekerjasama. 
“Terkait pengamanan Pemilu sekalipun kita yakin aman, namun apabila bercermin dari pengalaman, Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih terus menjadi ancaman. Dalam hitungan jam saja bisa terjadi kerusuhan jika tidak segera dikendalikan bersama oleh TNI dan Polri,” tutur legislator Partai Gerindra itu. 
Selain itu, Martin menambahkan ancaman lain yang dapat menimbulkan perpecahan, yakni adanya keberadaan media sosial yang marak berisikan konten-konten yang belum bisa sepenuhnya diterima dan dicerna oleh masyarakat banyak. Hal ini tentunya juga harus bisa dikendalikan untuk menjadi perhatian bersama. 
“Secara keseluruhan dari pengamatan saya Kodam 1/Bukit Barisan persiapan dalam mendukung pengamanan jalannya Pemilu 2019 sudah cukup baik. Mudah-mudahan Pemilu 2019 nanti dapat berjalan lancar, damai tanpa adanya kerusuhan,” harap legislator dapil Sumatera Utara III itu. (tra/sf)
Sumber :