Kamis, 28 September 2023

Harga Beras Terus Melonjak, PKS: Pemerintah Perlu Langkah Jangka Panjang


Jakarta - Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Nasional yang bertema "Waspada Harga Beras Mengganas" dalam rangka Peringatan Hari Tani Nasional 2023 dan menyikapi harga beras yang terus melambung pada Kamis, (28/9/2023) di Aula Kantor DPTP PKS, Jakarta.

Pada kegiatan ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi sebagai Keynote Speaker menyampaikan pidato di hadapan peserta yang berasal dari organisasi masyarakat petani, aktivis petani, hingga mahasiswa.

Di awal pidatonya, Habib Aboe menyoroti tingginya harga beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Hal ini, ia sebut, dapat berdampak pada sosial ekonomi masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat rentan.

"Kenaikan harga beras dapat memiliki dampak sosial ekonomi yang serius terutama pada kelompok masyarakat rentan," ungkap Habib Aboe.

Beberapa dampak diantaranya adalah peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, dan menimbulkan ketidakstabilan sosial. Kenaikan harga beras ini, tidak membawa kesejahteraan kepada petani sebagai produsen karena rendahnya harga gabah dan semakin menyusahkan rakyat sebagai konsumen.

Habib Aboe menyebut kebijakan pemerintah yang mengintervensi harga beras dengan impor beras hanya lah langkah taktis jangka pendek, belum mengatasi akar masalah naiknya harga beras ini. Menurutnya, pemerintah perlu menyiapkan langkah jangka panjang.

Habib Aboe pun menyebut beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Pertama adalah melakukan inovasi dalam sektor pertanian.

"Seperti penggunaan teknologi modern dan praktik pertanian yang lebih efisien, dapat meningkatkan kualitas, dan mengurangi kerentanan terhadap faktor-faktor alam sehingga akan diperoleh varian padi yang unggul dan mengurangi risiko gagal panen," ungkap Habib Aboe.

Kedua adalah perlunya pengelolaan cadangan beras yang baik untuk digunakan pada situasi darurat saat pasokan berkurang. Ketiga adalah melakukan deversifikasi pangan di masyarakat untuk mengurangi ketergantungan kepada beras sebagai sumber utama karbohidrat. Terakhir, meningkatkan keamanan pangan untuk memastikan akses pangan yang baik bagi masyarakat rentan.

"Kenaikan harga beras adalah isu yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan kita semua dengan mengurai penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Kita dapat mengurangi dampak negatif kenaikan harga beras dan memastikan keberadaan beras yang memadai bagi semua lapisan masyarakat," jelas Habib Aboe.

"Jadi hadirin sekalian, keamanan pangan adalah hak dasar dari semua individu dan kita semua bertanggungjawab untuk memastikan itu semua terpenuhi," lanjutnya.

Diskusi ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Ekonom Senior INDEF Prof. Bustanul Arifin, Direktur Utama PT. Usaha Barokah Bersama Indria Melati, Anggota Komisi IV DPR RI Slamet, dan Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP PKS Riyono.

Sumber :