Rabu, 04 Januari 2023

Efek Masjid Raya Al Jabbar, Ini Kata Ketua Fraksi PKS

Iman Lestariyono

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Iman Lestariyono mengapresiasi dua Gubernur yang telah berjasa dalam terbangunnya Masjid Raya Al Jabbar. Ia menyebut proses yang panjang dalam mewujudkan Masjid Raya termegah dan terbesar di Jawa Barat. Tepat pada Jum’at 30 Desember 2022 diresmikan dan terbuka untuk umum.

“Sebagai orang Bandung, memberikan apresiasi kepada kedua Gubernur, dimulai dari ustadz Ahmad Heryawan yang sudah menginisiasi proses perjalanan 7 tahun dan pa Ridwan Kamil yang diberikan keselamatan untuk melanjutkan apa yang sudah diawali oleh Gubernur sebelumnya pa Ahmad Heryawan dan sekaligus di hari ini diresmikan,” ujar Iman Lestariyono.

Iman mengajak masyarakat Kota Bandung agar memakmurkan Masjid Raya Al Jabbar agar memiliki nilai-nilai keberkahan.

“Mudah-mudahan menjadi berkah untuk semuanya menghadirkan kebaikan untuk warga kota bandung, Jawa Barat dan Indonesia dan terkhusus bagi ummat Islam. Mari kita sama-sama makmurkan Masjid Al Jabbar terkhusus bagi masyarakat sekitar,” ajak Iman Lestariyono.


Politisi PKS ini pun memandang Masjid Raya Al Jabbar ini sebagai ikon baru di Jawa Barat setelah Gedung Sate. Masjid termegah di Jawa Barat ini dapat menampung 50 ribu jamaah, memiliki fasilitas ramah lansia dan disabilitas, ada akses ramp, dan 2 lift yang memadai, ada ruang wudhu dan toilet khusus disabilitas.

Masjid tersebut juga memiliki keistimewaan, didalamnya terdapat museum sejarah Rasulullah dan sejarah masuknya Islam di Jawa Barat serta Indonesia. Hal ini tentunya dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dan provinsi Jawa Barat.

“Insya Allah ini menjadi daya Tarik, ikon baru bagi Jawa Barat, untuk dating dan efek datang ini efeknya multi playernya postif bisa berdampak pada ekonomi sekitar untuk masyarakat setempat, dari sisi PAD Kota Bandung dan Jawa Barat juga mudah-mudahan berdampak positif,” ungkap Iman Lestariyono.

Ahmad Farid Fakhrullah

Sumber :