Rabu, 09 Oktober 2013

Menguapnya Kasus Besar di KPK


1) Di tengah kenikmatan kalian menonton penderitaan akil dkk...jawablah pertanyaanku kasus #CENTURY SAMPAI DIMANA?
2) Ini lobotomy...saraf otak kita satu2 dipindahkan dari tempatnya...
3) Berani gak wartawan bertanya: Dimana WK sekjen ESDM yg ada uang ditemukan di ruangannya...??
4) DOLAR yang ditemukan di Rumah RR bersambung dengan No Seri uang Dollar di ruang WK. Kenapa berhenti?

5) Di ruang WK disita buku berisi daftar penerima uang dari DPR dan Kabinet. Kenapa dihentikan dan catatannya hilang?
6) Kenapa kesaksian Yulianis di depan majelis diabaikan?
7) Masih banyak yg bikin kepala sakit...tapi sebentar lagi kita lupa dan bertepuk tangan lagi...
8) Ada satu kasus yg kejadiannya bulan puasa...dahsyat sekali waktu itu...meledak...
9) Hampir saja seorang pejabat tinggi setingkat menteri ditangkap...
10) Kasus itu sekarang hilang...orang2 yang diduga terlibat menghilang...
11) Ada 165.000 kasus yg telah dilaporkan (ke KPK -ed) ...termasuk laporan BPK semesteran...berbasis audit sistemik..
12) Temuan2 yang jelas hitungan kerugian negaranya...tak tersentuh...
13) Teman2 saya di NTB melaporkan kasus Divestasi Newmont...kerugian negaranya jelas...
14) Teman2 saya sampai kapok dan frustrasi...karena tak ada follow up...
15) Saya mendapat tembusan ratusan kasus laporan masyarakat dari NTB saja...tak ada kabar berita...
16) Lalu kemanakah keadilan dicari ?
by @Fahrihamzah

Sumber :

=================================================================

KPK Ancam Fathanah Agar Mengaku Uang Suap Buat LHI

Sesaat sebelum persidangan perkara dugaan suap impor daging sapi mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang mengagendakan pembacaan eksepsi, Fahri sempat bertemu dengan LHI di sebuah ruangan diskusi, lalu tiba-tiba menurut Fahri, datang Ahmad Fathanah (AF), yang akhirnya terlibat pembicaraan bertiga. Demikian keterangan Wakil Sekjend Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah.
"Karena saya datang ketemu LHI, sempat diajak ke ruangan diskusi, tiba-tiba  ada AF masuk ke situ sempat ngobrol sendiri dan ngobrol bertiga. Yang menarik, ini menjadi tuntutan kita di persidangan sebab jarak antara AF dan LHI sehari, habis ditangkap memang sasarannya LHI sejak awal," ujarnya di pressroom DPR, Senin (1/07).

Selengkapnya :


==============================================================

Penasehat KPK Mundur

Jujur saja saya terkaget mendengar pernyataan Penasihat KPK yang satu ini, Abdullah Hehamahua. Dengan tegas dihadapan media dia menyatkan mundur dari KPK, bukan itu saja yang lebih mengagetkan adalah pernyataan beliau yang membenarkan statement Fahri Hamzah
“Per 1 Mei saya mundur dari Penasihat KPK. Dan saya membenarkan pernyataan Fahri Hamzah tentang harus adanya surat ijin penyitaan…” (apa kabar malam tv-one.11-05-13)Ada sebuah pesan yang saya tangkap dari pernyataan beliau, yakni bahwa memang benar KPK malam itu di DPP PKS tidak membawa surat penyitaan, oleh karenanya Hehamahua membenarkan pernyataan Fahri Hamzah.

Selengkapnya :

=================================================================

Inilah Wajah Baru Fraksi PKS di DPR RI

Di pengujung masa kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan rotasi antar-komisi anggotanya. Rotasi ini dilakukan untuk tujuan tertentu, mengawal isu, atau sekadar menyegarkan anggota fraksi tersebut. Sebelumnya diberitakan, dua politisi PKS Fahri Hamzah dan Nasir Djamil dirotasi ke Komisi III.
Adapun Fahri dan Nasir sebenarnya bukanlah orang baru di Komisi III yang bermitra kerja dengan Polri, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Keduanya sempat menduduki posisi Wakil Ketua Komisi III dan pernah memberikan pernyataan keras mengkritik KPK.
Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim menjelaskan, kedua anggotanya itu ditempatkan di Komisi III DPR karena ada pembahasan sejumlah isu krusial di Komisi III, seperti RUU Kejaksaan, RUU KUHAP, dan RUU KUHP. "Paling mendasar memang itu, kami membutuhkan teman-teman yang memahami penegakan hukum," ujar Hakim.


Selengkapnya :




=================================================================
Razia Agustus Sukiman: Sebuah Catatan Ringan Buat Kondisi PKS Terkini

Oleh: Ragil Nugroho
Apa yang terjadi pada PKS [Partai Keadilan Sejahtera] saat ini mengingatkan pada peristiwa “Razia Agustus Sukiman” 1951—sebuah kejadian untuk menjegal konsolidasi PKI [Partai Komunis Indonesia]. Bisa jadi “razia” terhadap orang-orang PKS akan terus berlanjut: besok, misalnya, Anis Matta ditangkap, lusa Hilmi Aminuddin, minggu depan Fahri Hamzah atau yang lain. Pada titik ini mungkin pengalaman PKI menghadapi situasi krusial bisa menjadi referensi bagi PKS.

Selengkapnya :