Selasa, 03 Desember 2013

Pengamat Politik AS Hikam: Bravo Pemira PKS !


Eksperimentasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjaring calon presiden melalui Pemilihan Raya (Pemira), patut dipantau dan diapresiasi.
“Hemat saya, ketimbang konvensi/audisi ala Partai Demokrat, pemira jauh lebih riil dan merupakan sebuah praktik demokrasi yang lebih representatif,” ujar pengamat politik senior AS Hikam (Minggu, 1/12)….
Hikam menilai Pemira PKS ini adalah konvensi partai yang sebenarnya karena mirip dengan model konvensi yang dilakukan di Amerika Serikat.
“Mereka yang memilih adalah para angota PKS yang memiliki kartu anggota, bukan sekadar pendukung atau simpatisan. Para pemilih Pemira juga bebas dan rahasia menentukan pilihan mereka,” jelas doktor Ilmu Politik jebolan University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat ini.
Karena itu, Hikam tidak sepakat dengan pendapat yang mengatakan bahwa pelaksanaan Pemira ini sepi di dalam dan sepi di luar dan dianggap tidak ada gaungnya, seperti disampaikan Gurubesar Universitas Indonesia Prof. Budiatna.
“Ini karena Pemira memang baru pertama dilakukan dan masyarakat belum terbiasa. Juga, kondisi PKS yang sedang mengalami krisis pencitraan saat ini berpengaruh tersebut popularitas terobosan ini,” ungkap Hikam, Menristek era Pemerintahan Gus Dur ini.
“Namun hemat saya, PKS telah memberikan sebuah terobosan kreatif dan praktik terbaik (best practice) dalam penjaringan capres oleh parpol yang demokratis, tidak elitis, dan tidak buang-buang duit. Bravo Pemira PKS!” demikian AS Hikam, Wakil Rektor President University ini. [rmol]

Sumber :
=================================================================

Pelaksanaan Pemira PKS Seperti Konvensi di Amerika Serikat
Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mirip seperti konvensi Partai Demokrat dan Partai Republik di Amerika Serikat dalam menjaring calon presiden.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Media Survey Nasional (Median) Rico Marbun kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 1/12).
"Pemira PKS ini mirip seperti 'ajang primary' konvensi partai di Amerika, dimana seluruh kader Partai Demokrat atau Republik memilih secara langsug calon presiden yang mewakili partai," jelas Rico.
Menurutnya, PKS memang butuh manuver untuk mengingatkan publik bahwa kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq adalah eksklusif hanya membelit bekas presiden partai itu saja.
"Sehingga partai secara keseluruhan tidak larut dan terus menerus terbawa pada kasus tersebut," sambung akademisi dari Universitas Indonesia ini.
Alasan lain, lebih jauh Rico menjelaskan, pada Pemilihan Umum 2014, partai Islam seperti PKS tidak cukup hanya menjual agama.  "Mayoritas Pemilih di Indonesia jelas tidak begitu tertarik akan ideologi partai. Sehingga partai Islam yang hanya menjual ideologi tidak akan mendapat suara yang berarti," tandasnya.
Pemira, yang diikuti kader PKS yang memiliki kartu tanda anggota ini untuk menentukan siapa calon presiden yang bakal pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. [zul/rmol]
=================================================================
Inilah 22 Kandidat Capres dari PKS

Berikut secara lengkap, nama-nama kandidat capres yang diusulkan:
1. Anis Matta, Presiden PKS
2. Hidayat Nur Wahid, Ketua F-PKS
3. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat
4. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat
5. Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumatera Utara
6. Nur Mahmudi Isma'il, Wali Kota Depok
7. Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial
8. Tifatul Sembiring, Menkominfo KIB II
9. Suswono, Menteri Pertanian KIB II
10. Fahri Hamzah, Anggota Komisi III DPR RI
11. Abdul Ghani Kasuba, Wagub Maluku Utara
12. Anton Apriyantono, Mantan Mentan KIB I
13. Nasir Jamil, Anggota Komisi III DPR RI
14. Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR RI
15. Taufik Ridho, Sekjen PKS
16. Yusuf Asyhari, Mantan Menpera KIB I
17. Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI
18. Mahfudz Abdurrahman, Bendahara Umum DPP PKS
19. Mustafa Kamal, Anggota DPR RI
20. Suharna Surapranata, Mantan Menristek KIB II
21. Surahman Hidayat, Anggota DPR RI
22. Untung Wahono, Ketua MPP PKS

=================================================================
Tujuh Kader PKS Ini Layak Jadi Presiden Republik Indonesia
Inilah sosok yang diharapkan pantas untuk menjadi Presiden RI.
1. DR. Hidayat Nur Wahid
Lulusan S1, S2 dan S3 dari Universitas Islam Madinah
Presiden PK kemudian menjadi PKS
Ketua MPR RI pertama yang Hafal Al-Qur’an. 
2. Ir. Tifatul Sembiring
Presiden PKS menggantikan Hidayat Nur Wahid
Menteri Komunikasi dan Informasi  kabinet SBY. 
3. Anis Matta Lc
Sekjen DPP PK dan PKS selama 4 periode kepemimpinan
Wakil Ketua DPR (2009-2013)
Aktif menulis di media Islam dan  menghasilkan sejumlah buku.
Presiden PKS menggantikan Ustad Lutfi Hasan Ishak 
4. Ahmad Heryawan Lc
Alumni LIPIA di Jakarta.
Gubernur Jawa Barat dua periode 
5. Prof. Irwan Prayitno
Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Reformasi (PK)
Alumni S-3 di Universitas Putra Malaysia (UPM),
Ketua Perwakilan PK di Malaysia.
Pemilu 1999 menjadi anggota DPR dari Sumatera Barat.
Gubernur Sumatera Barat. 

6. Gatot Pujo Nugroho ST
Wakil Gubernur Sumatera utara mendampingi Syamsul arifin.
Pjs Gubernur ketika Syamsul arifin  kasus korupsi.
Gubernur Sumut pertama yang berasal dari suku jawa. 
7. Prof Dr. Nur Mahmudi Ismail
Presiden Pertama Partai Keadilan.
Professor lulusan Amerika
Walikota Depok berjalan dua periode.