Minggu, 19 Januari 2014

Kenapa PKS Dan Lainnya Harus Memakai Atribut Relawan & Bantuan


1. Masalah bencana, orang pasti bertanya... "Mana PKS ? Katanya Peduli..."
2. Saat PKS datang, mereka berkata ... "Dasar PKS!!! Membantu warga bencana pake bendera partai, tidak ikhlas, cuma sekedar pencitraan."

Dilema PKS, di antara dua sisi orang yang hanya melihat apa yang bisa DIBENCI dari PKS. Bagi TNI dan beberapa petugas SAR yang sering berada di lokasi bencana, dan bagi orang-orang yang sering berada di lingkup penanggulangan korban bencana. Pasti mengenal PKS dan tim Kepanduan PKS, saya yakin. 

Dan pasti mereka tidak akan berkomentar seperti diatas. Karena:
1. Pasti orang sering menjadi tim penanggulangan/relawan korban bencana akan mengetahui orang-orang PKS, karena Kepanduan PKS seringkali menjadi tim penanggulangan/relawan bencana yang datang lebih awal dari lainnya, bahkan berani mendatangi daearah-daerah yang dianggap sebagai pusat bencananya. Ini bukan berdasarkan ucapan semata, tetapi ini pengalaman saya dan tim Kepanduan PKS lainnya ketika berada di lokasi bencana.
2. Seorang yang berada di lokasi bencana, wajib dan harus memakai atribut yang jelas. Biarpun itu Ormas, Partai, Pencinta Alam, SAR, TNI, dsb. Kenapa harus memakai atribut? Karena agar jelas, datang dari tim mana, dan bantuan apa yang diberikan. Hal ini untuk meminimalisir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Jika membantu dalam bentuk bantuan sembako, baju, pembalut, popok, susu, dsbnya. Ini juga harus jelas yang membantu siapa dan dari mana. Agar tahu, jika suatu waktu terdapat sesuatu, seperti barangnya kadaluarsa, membuat orang keracunan makanan, atau pembalutnya rusak saat masih di bungkusnya, susunya kadaluarsa, dsb.Atau bagi Tim SAR-nya, juga harus jelas dari tim mana. Agar ketika terjadi sesuatu, misalkan hilang, meninggal, dsbnya. Akan cepat diketahui.
Nah, hal-hal seperti inilah yang membuat atribut itu bisa jadi adalah wajib digunakan oleh relawan bencana dan bantuan untuk pengungsi.Tetapi bagi orang-orang yang cuma duduk manis di rumah, dan sekedar melihat tv dan membaca koran. Yang mereka tidak pernah berkecimpung dalam hal relawan bencana, mereka tentu tidak mengetahui hal-hal spesifik yang sangat penting tersebut.
Mereka tentu tidak akan tahu, bagaimana ada pengungsi yang keracunan karena dapat dari bantuan yang tidak jelas siapa yang memberikan. Atau bahkan menemukan seorang yang meninggal, dikira korban bencana tetapi relawan bencana yang tanpa atribut. Ini semakin menyulitkan penanganan bencana.
Jadi, orang-orang yang bergelar Profesor, Doktor yang hanya sekedar gemar mengkritik PKS, sekali-kali juga ikut terjun ke daerah bencana. Jangan sekedar "tamasya bencana", yaitu lihat-lihat sebentar, foto-foto lalu pulang. Tetapi benar-benar ikut evakuasi korban bencana, datang di daerah yang dinyatakan sebagai pusat bencana, membagikan bantuan, tinggal sementara di lokasi bencana, dsbnya.
Saya yakin, orang-orang yang hidupnya sudah enak dirumah, nonton tv, baca koran, itu tidak akan sanggup menjalani rutinitas tim relawan bencana, apalagi seperti tim Kepanduan PKS dan tim khususnya Korsad PKS.Salam "Siaga, Setia, Bakti".(suaranews.com)
Sumber :
================================================================================