Selasa, 14 Juni 2016

PKS Desak Pemerintah Naikkan Nilai Tukar Petani (NTP)


Jakarta – Anggota komisi IV DPR RI dari fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin mendesak pemerintah untuk menaikkan Nilai Tukar Petani (NTP). 
Berdasar sumber data dari BPS, NTP pada Maret 2016 sebesar 101,32 atau turun 0,89 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. 
Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,22 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,68 persen.
Pada Maret 2016 juga terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,95 persen disebabkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang juga mengakibatkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Maret 2016 sebesar 109,33 atau turun 0,33 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
“Saya mengingatkan kepada pemerintah, bahwa upah petani ini sebagai landasan untuk memperbaiki citra bangsa Indonesia pada tingkat kesejahteraan dan keamann negara,” kata Akmal, Senin (13/6), di Jakarta.
Bertepatan pada hari ini (13 Juni 1381), terjadi tragedi ketika para petani melakukan aksi anarkis memporak-porandakan gedung-gedung Inggris. Gedung dibakar, harta benda di jarah, bahkan para petinggi negara dipenggal. 
Kejadian itu disebabkan upah yang rendah. Upah rendah ini dianggap sebuah ketidakadilan yang berakibat pada kelaparan.
Bahkan kejadian yang sama pada tahun 1800-an, zaman kekaisaran china juga terjadi kerusuhan yang besar hingga berakibat runtuhnya beberapa dinasti. Ketidakadilan yang berasal dari upah yang rendah menyelimuti kehidupan petani sehingga guncangan negara terjadi.
“Kami ingin petani negeri ini sejahtera, bukti yang dapat diukur adalah NTP yang baik. Karena petani sejahtera, maka negara memiliki tambahan imunitas terhadap masalah keamanan”, kata Akmal.
Sumber :