Kamis, 23 Juni 2016

Tempo, Ahok, Episode Asyghiliz Zalimin biz Zalimin



Pada dekade 70-an, ketika rezim orde baru semakin otoriter dan umat Islam dilecehkan. 
Para ulama seperti Muhammad Natsir telah berbuat banyak tetapi juga tak mampu mengubah keadaan.
“Kami sudah ngomong, kami sudah sampaikan. Tapi keadaan tak berubah. Umat Islam makin dilecehkan,” kata KH Rahmat Abdullah menirukan sebagian ulama.

Di saat seperti itulah, banyak ulama berdoa: “Allahumma asyghiliz zalimin biz zalimin”. Ya Allah, sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang-orang zalim. Atau lebih lugasnya, Ya Allah, jadikanlah orang-orang zalim saling memusuhi dan saling menghancurkan.
Radio Asysyafi’iyah kemudian mempopulerkan doa itu melalui shalawat:
Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa Muhammad
Wa asyghiliz zalimin biz zalimin

Di kemudian hari, doa dan shalawat ini terbukti. Berbilang tahun kemudian, Soeharto mulai sibuk dengan Benny Moerdani dan orang-orang yang dulu dipercayainya. Benar-benar pertarungan antara zalimin biz zalimin.
Hari-hari ini, kita disuguhi pertarungan antara dua kubu yang selama ini terlihat dalam satu garis ‘perjuangan’: Tempo dan Ahok.
Tempo dikenal sebagai media yang kerap menyudutkan umat Islam. Sejak sebelum dibreidel pada 1994, Majalah Tempo kerap membangun opini dengan yang sinis terhadap Islam. 
Misalnya kasus Komando Jihad, Peristiwa Tanjung Priok, hingga Aceh. Pada era reformasi, Tempo masih juga begitu. Misalnya pada cover daging babi berlogo MUI dan cover bergambar Al Quran dengan cutter di atasnya untuk membentuk opini Islam identik dengan kekerasan.
Sedangkan Ahok, ia dikenal memarjinalkan syiar Islam di DKI Jakarta. Misalnya tidak mengijinkan pengajian di Monas tapi mengijinkan konser, tidak mengijinkan pedagang hewan qurban menjelang Idul Adha di trotoar tetapi mengizinkan pedagang ikan bandeng menjelang Imlek berdagang di tempat yang sama. 
Kebijakan-kebijakan Ahok banyak merugikan umat Islam, khususnya dari kalangan bawah seperti penggusuran di Luar Batang.
Tempo dan Ahok yang dulu saling mendukung, kini tiba-tiba saling melemahkan. Tempomembongkar penyimpangan Ahok dan Teman Ahok. Sebaliknya, Ahok dan Teman Ahok juga membongkar borok Tempo.
Kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di dalik perseteruan ini. Namun boleh jadi, inilah episode terkabulnya doa Allahumma asyghiliz zalimin biz zalimin di era ini. Sebab doa ini, ternyata masih banyak dipanjatkan umat Islam. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]
Sumber :