Jakarta (03/07) — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Sukamta menegaskan bahwa Indonesia dengan tegas dan konsisten menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina melalui berbagai langkah strategis.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di BKSAP, Indonesia menggarisbawahi pentingnya perjuangan diplomatik sebagai upaya utama untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.
“Kami di BKSAP selalu konsisten memasukkan diplomasi sebagai bagian inti dalam agenda kami untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucapnya dalam Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI pada Rabu (03/07).
Langkah-langkah diplomasi ini tidak hanya terbatas di forum-forum internasional seperti IPU (Inter Parliamentary Union) baik sidang ke-147 di Luanda dan ke-148 di Swiss, Committee on Middle East Questions IPU, Asian Parliamentary Assembly (APA), tetapi juga dalam hubungan bilateral dengan 102 negara lain di dunia, bahkan dalam World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali.
Lebih lanjut, Sukamta menegaskan pentingnya diplomasi sebagai landasan utama dalam upaya mencapai perdamaian yang adil di Timur Tengah. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya dorongan ekonomi dan gerakan boikot terhadap produk-produk Israel sebagai langkah efektif untuk menunjukkan solidaritas mendukung hak kemerdekaan Palestina.
Sukamta, yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI, menyampaikan langkah-langkah ini diambil sebagai respons atas kondisi kritis yang dihadapi rakyat Palestina, khususnya di Gaza, yang masih merasakan dampak sisa-sisa kolonialisme.
Dengan harapan semakin banyak negara mengakui kemerdekaan Palestina, Sukamta menegaskan pentingnya solidaritas internasional dalam mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan dan adil di Palestina.
Selain diplomasi, dorongan ekonomi juga menjadi fokus utama Indonesia. Meskipun sikap tegas dari Kementerian Luar Negeri telah diambil, tantangan nyata terletak pada keselarasan tindakan ekonomi dalam mendukung prinsip-prinsip tersebut. “Kami menyayangkan bahwa impor dari Israel terus meningkat,” ujarnya.
Gerakan memboikot produk-produk Israel juga ditekankan sebagai langkah efektif. Indonesia mendorong agar masyarakatnya lebih sadar akan produk-produk yang terkait dengan Israel dan menegaskan inovasi dalam bentuk aplikasi untuk mendukung gerakan ini.
“Kreativitas anak muda dalam mengembangkan aplikasi ‘Say No to Produk Israel’ akan menjadi dorongan besar dalam gerakan boikot ini” tutur Sukamta.
Indonesia memiliki populasi lebih dari 280 juta dan peran strategisnya di ASEAN, berkomitmen untuk terus konsisten memperjuangkan hak kemerdekaan Palestina dalam semua forum internasional.
Dengan ini diharapkan dapat mempengaruhi sikap global terhadap konflik berkelanjutan di Timur Tengah, mengingat pentingnya solidaritas internasional dalam mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.
Kemudian pemerintah dan parlemen Indonesia bersinergi menyerukan kepada komunitas internasional untuk bersatu dalam mendukung kemerdekaan Palestina, dengan harapan bahwa langkah-langkah ini akan membawa dampak positif bagi masa depan yang lebih baik bagi seluruh penduduk di kawasan tersebut.
Sumber :