Rabu, 10 Agustus 2016

Penyanderaan WNI Jatuhkan Maruah RI, Pemerintah Harus Tegas


Jakarta (10/8) - Kabar disanderanya kembali seorang warga negara Indonesia (WNI) di wilayah Sabah Malaysia yang berbatasan dengan perairan Filipina dinilai sangat menjatuhkan maruah Indonesia. 
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS Sukamta.
“Terus berulangnya penyanderaan WNI ini jelas telah menjatuhkan kewibawaan Indonesia karena gagal melindungi warganya. Dalam hal ini pemerintah RI harus bersikap lebih tegas supaya insiden ini tidak terulang," kata Sukamta di Jakarta, Rabu (10/8).
Menurut Sukamta, upaya memperkuat kerjasama militer dengan negara tetangga yang belum lama ini telah dilakukan pertemuan tiga menteri pertahanan dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina di Bali untuk membahas pengamanan di perairan Sulu, Filipina Selatan, harus segera ditindaklanjuti dengan aksi nyata.
“Saya kira tidak menutup kemungkinan untuk melakukan opsi militer, kapal-kapal perang Indonesia dengan izin dari negara tetangga perlu lakukan patroli bersama di wilayah rawan penyanderaan," ujar Sukamta.
Selain itu Pemerintah RI juga perlu mengeluarkan travel warning atau larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah bagi warga negaranya untuk berkunjung ke suatu negara, agar WNI menghindari wilayah perairan Malaysia dan Filipina yang rawan penyanderaan.
"Kita berharap perusahaan-perusahaan di Malaysia dan Filipina yang mempekerjakan WNI untuk bisa bekerjasama dan ini membutuhkan pendekatan yang lebih proaktif dari Pemerintah RI ke Malaysia dan Filipina," pungkasnya. (msm)
Sumber :