Foto: Posko PKS di lokasi kebakaran Manggarai |
_______________
Oleh: Harun AR
PKS telah menunjukkan kesetiaan yang luar biasa dalam perjalanan politiknya. Kini, di tengah berbagai tantangan dan tuduhan berkhianat yang tiba-tiba muncul, kita perlu menilai kembali perjalanan dan kontribusi yang telah diberikan PKS.
Kita patut bertanya, di mana mereka yang kini menuduh PKS berkhianat ketika PKS berjibaku sendirian di DPR ? Ketika PKS berdiri di garis depan menghadang kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, ketika PKS berjuang keras untuk mendapatkan haknya sebagai wakil gubernur DKI pasca-Sandiaga Uno menjadi menteri?
Meski tak mendapatkan hak itu, PKS tetap setia bersama Anies hingga akhir kepemimpinannya di DKI Jakarta. Fraksi PKS di DPRD juga menjadi sahabat setia yang mendukung program-program Anies.
Kita juga harus mengingat bagaimana PKS pasang badan bersama para kadernya, berjuang tanpa henti bersama Anies Baswedan pada masa pilpres maupun setelahnya. Pasca kekalahan di pilpres, PKS tetap menjadi teman setia Anies. Para kader dan relawan tetap berdiri teguh, menangkis serangan dan cemoohan para buzzer yang menyerang.
Hingga menjelang pilkada ini, PKS tetap mengutamakan Anies dan siap menjadi wakil meski PKS adalah pemenang di DPRD DKI pada Pemilu 2024. PKS hanya meminta kepastian dukungan koalisi untuk memastikan pasangan Anies-Iman (AMAN) bisa berlayar.
Buktinya, tidak ada kantor partai politik lain yang memasang baliho Anies sebesar itu, kecuali DPP PKS. Ini adalah bentuk kesetiaan yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Namun, ketika kepastian dukungan koalisi tidak kunjung datang dan PKS terpaksa membuat keputusan demi kemaslahatan perjuangan, tiba-tiba ada yang menuduh PKS berkhianat. Kini, mereka koar-koar dan membuat propaganda untuk meninggalkan PKS. Lantas, siapa sebenarnya yang meninggalkan siapa?
Inilah dinamika demokrasi di negeri kita. PKS mungkin tidak memuaskan semua keinginan dan harapan, tetapi perjuangannya selalu berfokus pada kemaslahatan bangsa, bukan kepentingan sesaat atau individu.
Mari, para kader dan simpatisan PKS, rapatkan barisan dan jangan lelah berjuang mencintai negeri ini. Kritikan dan tantangan yang kita hadapi akan memperkuat tekad kita, sementara sanjungan dapat membuat kita melenakan dan melemahkan. Teruslah berpegang pada prinsip dan berjuang untuk kebaikan bersama. Allahu Musta'an
Sumber :