Kamis, 29 Agustus 2024

Raker dengan Menparekraf, Ledia Hanifa Dorong Penguatan Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif


Jakarta (30/08) — Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah memberikan sejumlah catatan berkaitan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kemenparekraf 2025.

“Pertama, satu hal yang positif banyak muncul disini hal-hal yang berkaitan dengan pariwisata berkelanjutan, ini menjadi bagian yang sangat penting,” ujar Ledia saat raker dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Ruang Rapat Komisi X Nusantara I, Kompleks Parlemen Jakarta, pada Kamis (29/08).

Namun Ledia menilai terkait penguatan kepariwisataan yang selama lima tahun ini sudah dilakukan penetapan destinasi prioritas dan super prioritas perlu dievaluasi karena nyatanya tak mendongkrak target kepariwisataan secara signifikan.

Saat kunker ke Sumut beberapa waktu Ledia menceritakan, tim Komisi X DPR RI mendapat laporan kalau turis mancanegara justru lebih banyak datang ke Bukit Bintang daripada Danau Toba.

“Berarti kita gagal mengenali kebutuhan wisata mancanegara terhadap suatu daerah, dan hal ini tidak bisa dipukul rata ke seluruh wilayah indonesia”.

Lebih lanjut, kata Ledia, masing-masing daerah di seluruh Indonesia punya keunikan khas hingga lebih baik dilakukan analisa terlebih dahulu jika ada satu daerah yang ingin dimajukan pariwisatanya, lalu perlu disiapkan toolsnya untuk bisa mengukur mana yang akan diprioritaskan oleh daerah tersebut.

“Jadi masing-masing provinsi diberikan tools-nya oleh Kemenparekraf, bagaimana cara untuk menentukan satu daerah itu didorong menjadi destinasi prioritas di provinsi tersebut, hingga nantinya akan ada pengembangan di level kota/kabupaten,” katanya.

Jika provinsi sudah menentukan satu destinasi prioritasnya, Ledia percaya, bukan tidak mungkin kabupaten/kota di sekitarnya juga akan bisa bersama-sama memperkuat jaringan pariwisata.

“Catatan kedua, karena kita menginginkan pariwisata yang memiliki akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, berarti kita tidak boleh meninggalkan masyarakat. Sehingga pemberdayaan masyarakat dalam hal ini menjadi bagian yang sangat penting,” ungkap Aleg PKS dapil Kota Bandung Kota Cimahi ini lagi.

Pemberdayaan masyarakat ini menurut Ledia tidak cukup hanya dari sektor pariwisata saja namun harus lintas sektor.

“Karenanya harus diupayakan membangun koordinasi dan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga agar bisa memaksimalkan upaya pemberdayaan masyarakat ini.”

Sumber :